Selamat Hari Natal bagi Saudara-Saudaraku yang Merayakan

Tomi Lebang Di Palestina, sejarah tiga agama besar bertaut: Islam, Kristen dan Yahudi. Tapi di sana pula segala konflik dan kekerasan dalam bentuknya yang paling primitif seolah mengekal. Kita sungguh tak pernah bisa memahami, mengapa di tanah temp...

Selamat Hari Natal bagi Saudara-Saudaraku yang Merayakan

Tomi Lebang

Di Palestina, sejarah tiga agama besar bertaut: Islam, Kristen dan Yahudi. Tapi di sana pula segala konflik dan kekerasan dalam bentuknya yang paling primitif seolah mengekal.

Kita sungguh tak pernah bisa memahami, mengapa di tanah tempat turunnya para nabi, tempat ajaran agama dan kebajikan manusia berasal, segala bentuk konflik dan kekerasan justru tak kunjung reda. Ajaran-ajaran agama dan kebajikan manusia yang datang dari sana diterima dengan tangan terbuka oleh miliaran manusia di belahan dunia lain dan menjadikannya alas bagi kedamaian di negeri mereka, tetapi di negeri asalnya, manusia tak henti saling melukai.

Mungkin ada juga yang menjawab dengan lesu, sangarnya tanah Arab justru menjadi alasan turunnya para nabi dan rasul di sana. Tapi nabi dan rasul telah tiada, ajaran-ajaran yang mereka bawa telah sempurna. Mengapa di tanah Arab, kekerasan manusia masih saja terjadi?

Saya dan Anda semua beruntung lahir di sini. Di Indonesia. Bentang alam nan permai, dihuni manusia-manusia dengan keluhuran budi dan keagungan hati. Yang sedari dulu hidup dalam welas asih.

Jika datang manusia membawa nafsu angkara, jutaan manusia lain menepisnya ke tepian sejarah. Kekerasan tak menemukan alamatnya di sini.

Agama membawa arti kedamaian ke Indonesia.

Pada Kamis 24 Desember 2015 — bertepatan dengan 12 Rabiul Awwal 1437 Hijriyah — umat Islam merayakan Maulid, kelahiran Nabi Muhammad SAW.
Jumat 25 Desember 2015, umat Kristiani bersuka-cita dalam Natal.

Dua hari besar, berimpitan di ujung tahun. Dirayakan dua umat bersaudara, di Indonesia, di negeri yang damai sedari dulu.

Selamat menyambut maulidur Rasul. Tiadalah apa yang dibawa oleh sang Nabi, terkecuali kasih sayang dan ahlak mulia.

Selamat merayakan Hari Natal 2015 kepada saudara-saudaraku umat Kristiani. Damai di bumi, damai di Indonesia.

Selamat!