Pengadaannya Kembali Gagal, Pegawai Dinas Pemadam Kebakaran Lampung Utara Terpaksa Duduk di Sembarang Tempat

Teraslampung.com, Kotabumi–Pengadaan meja dan kursi di Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Lampung Utara kembali tak terealisasi pada tahun ini. Akibatnya, banyak pegawai DPKP Lampung Utara yang duduk di sembarang tempat. Kondisi in...

Pengadaannya Kembali Gagal, Pegawai Dinas Pemadam Kebakaran Lampung Utara Terpaksa Duduk di Sembarang Tempat

Teraslampung.com, Kotabumi–Pengadaan meja dan kursi di Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Lampung Utara kembali tak terealisasi pada tahun ini. Akibatnya, banyak pegawai DPKP Lampung Utara yang duduk di sembarang tempat.

Kondisi ini berbanding terbalik dengan dinas lainnya pada tahun ini. Salah satu dinas justru dapat melakukan pengadaan baju untuk perayaan HUT Lampung Utara belum lama ini. Nilainya disebut-sebut lebih dari Rp500 juta.

“Sebenarnya tahun ini akan diadakannya, tapi enggak jadi,” kata Kepala DPKP Lampung Utara, Maspardan, Selasa (24/6/2025).

Batalnya pengadaan meja dan kursi ini dikarenakan anggaran untuk pengadaan itu terkena efisiensi anggaran pada tahun ini. Alhasil, para bawahannya terpaksa masih tak memiliki kursi dan meja saat masuk kantor.

“Ya, mau bagaimana lagi. Tapi, mudah-mudahan pada perubahan nanti pengadaannya bisa terealisasi,” tuturnya.

Maspardan mengatakan, total pegawainya berjumlah sekitar 69 orang. Meski begitu, tak seluruhnya pegawai tersebut masuk kerja. Sebab, ada beberapa tim yang kebagian piket tiap harinya.

“Saat jadwal piketnya habis digantikan oleh tim lainnya,” kata dia.

Sebelumnya pada Juli 2024, lantaran tidak memiliki kursi dan meja kantor, Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Lampung Utara terpaksa ‘mengemis’ ke sana-sini untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Padahal, dinas ini telah 1,5 tahun lamanya berdiri.

“Memang belum ada. (Itulah mengapa) kami pinjam-pakai tiga unit meja dan kursi dari Sekretariat DPRD,” kata Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Lampung Utara, Maspardan kala itu.

Ia mengatakan, langkah ini dilakukannya untuk mengatasi kekurangan jumlah kursi dan meja di kantornya. Kondisi ini telah berlangsung sejak lama. Bahkan, selama ini bawahannya harus membawa kursi dan meja dari rumahnya masing-masing agar dapat digunakan di kantor. Jumlah yang ada saat ini pun dirasa belum cukup.

“Ya, terpaksa duduk di bawah atau di tempat-tempat yang ada,” jelasnya.

Feaby Handana