Survei Ini Menunjukkan Peluang Ahok Sangat Tipis. Ini Penjelasannya

TERASLAMPUNG.COM — Sebuah hasil survai mengatasnamakan lembaga Charta Politika membuat hehoh netizen di WhatsApp (WA), Senin (24/5). Kehebohan itu terjadi karena hasil survai yang dilansir Kompas TV itu menempatkan Ahok (Basuki Tjahaja Purnama) di posisi buncit dengan peluang terpilih dalam Pilgub DKI Jakarta hanya 2 persen. Persentase itu jauh di bawah Yusril Ihza Mahendra yang tingkat keterpihannya 51,8 persen alias menang telak..

Awalnya banyak netizen yang bersorak, terutama para penyerang Ahok. Namun, beberapa saat kemudian banyak yang maklum bahwa kabar itu bohong (hoax), setelah diketahui bahwa penyebar hasil survai itu adalah Jonru.

Tidak hanya netizen, Kompas TV dan direktur Charta Politika, Yunarto Wijaya, dibuat geram oleh penyebarluasan berita bohong itu. Kompas TV melakukan klarifikasi dengan menampilkan screenshot hasil survai Charta Politika yang benar. Yunarto Wijaya juga mengklarifikasi melalui  akun Twitternya,.

“Charta Politika baru melakukan survei DKI satu kali saat bulan maret kemarin, dan hasil angkanya di simulasi 15 nama memang angkanya seperti itu, akan tetapi penempatan peringkatnya tidak seperti yang tersebar di WA,” tulis Yunarto.

Berikut ini klarifikasi Yunarto Wijaya:

1. Hari ini beredar gambar terkait hasil survei Charta Politika di pilkada Jakarta pada Mei 2016. 2.Kami nyatakan gambar yang beredar PALSU & merupakan hasil editan.

3. Berikut ini perbandingan data survei yang asli dan yang PALSU: Survai asli (bagoan atas) dan hasil survai palsu (bagian bawah).

4. Data survei PALSU tertera Mei, smntr Charta merilis survei Jakarta Maret 2016.

5, Untuk mendapatkan hasil data survei Charta Politika Maret 2016 dpt diunduh di http://chartapolitika.com/home/post/123

6. Sebagai informasi, Charta Politika akan merilis hasil Survei Jakarta terbaru pada Juni 2016