Utak-Atik Mantera Ala TrioMacan 2000
Tomi Lebang Sepagi ini, membacai kabar-kabar yang melintas di linimasa dan grup-grup perbincangan whatsapp, sepertinya utak-atik dan mantera-mantera TrioMacan2000 muncul lagi. Ada kisah sembilan naga, tentang skenario tingkat tinggi untuk melumpuhkan...

Tomi Lebang
Sepagi ini, membacai kabar-kabar yang melintas di linimasa dan grup-grup perbincangan whatsapp, sepertinya utak-atik dan mantera-mantera TrioMacan2000 muncul lagi. Ada kisah sembilan naga, tentang skenario tingkat tinggi untuk melumpuhkan satu kaum besar, juga angka-angka yang dicocok-cocokkan dengan peristiwa politik.
Semuanya mencucuk hidung. Terutama buat para pemamah-biak informasi: memamahnya dengan gelojoh lalu membiakkannya ke mana-mana, ke semua orang yang bisa dijangkaunya.
Masih ingat TrioMacan2000 kan? Akun fenomenal dengan cerita-cerita sensasional. Dialah yang mengarang kabar tentang Megawati yang terbang ke satu pulau di Pasifik untuk bertemu bekas Presiden AS Bill Clinton lalu menyiapkan satu sosok untuk menguasai Indonesia. Dia pula yang menulis nama lengkap Herbertus Handoko Joko Widodo dulu, menyatakan Jokowi sebagai non-muslim, sekaligus atheis komunis. Beragama tapi tak beragama. Eh, dan dia pula yang mereka-reka jalan cerita bahwa Jokowi sudah dipersiapkan menjadi presiden semenjak puluhan tahun lalu saat masih remaja di kota Solo.
Cerita-cerita TrioMacan2000 sukses menghipnotis jutaan orang. Sejumlah wartawan memakannya mentah-mentah dan melupakan karakter dasar seorang jurnalis: meragukan segala fakta yang tak masuk akal dan tidak terkonfirmasi ke sumbernya.
Oh ya, tapi Anda masih ingat kan TrioMacan2000? Orang di balik akun ini aslinya bernama Raden Nuh. Lelaki Sumatera yang gagal sebagai caleg dan mencari nafkah dengan menjual pelintiran cerita. Beberapa tahun lalu ia tertangkap tangan memeras seorang petinggi perusahaan milik negara dengan ancaman membusukkan namanya lewat cerita.
Di pengadilan, ia masih meneriakkan kata-kata heroik, seolah-olah ia pejuang yang teraniaya. Tapi tak ada yang peduli, bahkan para pendukungnya di dunia maya.
Ia dihukum penjara sodara-sodara. Tak ada yang peduli. Tapi cerita-ceritanya kini bangkit kembali, oleh pemamah-biak informasi.
Selamat pagi Indonesia …