Dongeng Malam yang tak Terstruktur
Oleh Sunardian Wirodono Patung Rara Jonggrang (dok) Syahdan menurut sahibul kenthiriyah, adalah Rara Jongrang yang pusing alang-alang kepalang. Bukan karena melihat Bandung Bandawasa bakal memenuhi permintaannya yang musykil, tapi kare...
| Patung Rara Jonggrang (dok) |
yang pusing alang-alang kepalang. Bukan karena melihat Bandung Bandawasa bakal
memenuhi permintaannya yang musykil, tapi karena betapa bangsatnya lelaki itu.
pula dalam membendung sungai Citarum, yang diadakan Dayang Sumbi. Itu
setidaknya menurut Taufiq Ridho, sekjen PKS. Lantaran informasi dari partai dakwah, tentu saja valid.
salah kutip, dan pengunggah kutipan pertama adalah pkspiyungan, nah, baliknya
ke situ-situ juga ‘kan), Bandawasa ternyata membantu Sangkuriang ngebut membuat
sampan dalam proyek Tangkuban Perahu.
Prambanan? Jangan-jangan dia minta tolong Dora Emon, yang punya kantong ajaib
seperti Hashim Djojohadikusumo yang ngurus pundi-pundi uang Prabowo?
memerintahkan orang-orang desa untuk konser gejog lesung meski masih malam buta.
pada Dayang Sumbi.
minuman). Namun karena Jonggrang membutuhkan bantuannya, diempet juga rasa
kesalnya. Solidaritas kaum perempuan sedunia mesti dibangun. Katanya pada
Sumbi, “Bilang pada Sangkuriang, dia curang karena meminta bantuan Bandawasa,…”
permintaanmu, membendung Citarum dan membuat sampan, kamu mau dikawin anakmu
sendiri? Atau kamu mau poliandri?”
‘kan diperisteri pembunuh ortu teteh?”
“Jangan mudah terprovokasi! Ini pasti gara-gara berita hoax itu. Agama sering
dipakai dalih untuk jualan. Tak ada logikanya Bandawasa ikutan proyek Tangkuban
Perahu ini dodol,….!”
Jonggrang, “aku fokus ngerjain seribu candi, eh, kau tuding aku ikutan proyek
Tangkuban Perahu? Itu fitnaaaaaahhhhh, fasis, pemerkosaan, terstruktur,
sistematis dan massif! Aku protesssssssss!”
kamu ternyata juga naksir Rara Jonggrang ya? Sempet-sempetnya ngelaba.”
marahnya, Sangkuriang menendang sampan yang dibuatnya, “Huaaathowwww,…!”
sudah berubah menjadi gunung Tangkuban Perahu. Ia kemudian juga menjebol
bendungan Citarum, hingga membuat walikota Ridwan Kamil kerepotan karena
Bandung pun kini kebanjiran. Kemarahan membuat hilang ingatan dan mata rabun.
Rabun colek.
Bandawasa pun ke Bandung, menemui Sangkuriang. Dua lelaki jomblo itu jadi
akrab. Itulah sejarahnya, Bandawasa diberi nama oleh Sangkuriang sebagai
Bandung Bandawasa. Sementara di Yogya, sebagai balas jasa, dipakailah nama
Sangkuriang untuk sebuah warung burjo, yang memang milik orang Sunda.
Irama untuk begadangan, walaupun begadang tidak ada artinya. Cunthel.



