Persoalan Drainase Bisa Selesai dalam 12 Jam

Dr. Eng. Ir. IB Ilham Malik Apakah ada yang rumit sedang terjadi pada penanganan bangunan konstruksi sederhana di Jalan ZA Pagar Alam sehingga alat berat selalu nangkring di jalan sepanjang waktu dan menyebabkan kemacetan lalu lintas? Saluran drainas...

Persoalan Drainase Bisa Selesai dalam 12 Jam
Alat berat (kiri) ‘nongkrong’ di pinggir Jalan ZA Pagar Alam Bandarlampung. Foto rmollampung

Dr. Eng. Ir. IB Ilham Malik

Apakah ada yang rumit sedang terjadi pada penanganan bangunan konstruksi sederhana di Jalan ZA Pagar Alam sehingga alat berat selalu nangkring di jalan sepanjang waktu dan menyebabkan kemacetan lalu lintas?

Saluran drainase yang mampat karena penyempitan dan crossing access-nya dengan jalan yang perlu penyesuaian, sementara lalu lintas diatasnya padat dan menjadi jalan utama, memang menjadi tantangan bagi engineer. Tetapi ini tidak terlalu sulit. Bahkan, tidak membutuhkan “biaya besar” dalam pelaksanaannya. Lebih mahal sewa alat berat yang nangkrong sepanjang waktu di sana ketimbang pelaksanaannya.

Saya beruntung ketika ada Sing(k)hole di Kota Fukuoka yang disebabkan oleh amblasnya lorong konstruksi subway yang sedang dibangun, saya ada di sana. Peristiwa itu terjadi pada 2016 lalu. Saya mengamatinya langsung. Kondisi kerusakan dengan kedalaman 65 kaki dan lebar diameter hingga 30 meter, tepat meruntuhkan badan jalan utama dan membuat putus jaringan listrik, air, gas, drainase,  dll.

Sementara di sisinya ada bangunan gedung tingkat tinggi yang berisiko turut amblas jika tidak ditangani dengan metode yang tepat. Sehingga kondisinya memang superrumit dibandingkan dengan saluran drainase di samping calon bangunan Gedung Living Plaza ini.

Lorong konstruksi subway di Kota Fukuoka, Jepang (kiri), amblas pada 2016 lalu. Foto: dok Time

Anda tahu berapa lama mereka selesaikan urusan Sing(k)hole itu? Hanya 7 hari! Dan ini bukan soal adanya uang, tetapi adanya kepemimpinan dalam menyelesaikan masalah sehingga bisa selesai cepat.

Saya membayangkan, jika urusan di Jalan ZA Pagar Alam ini diselesaikan dengan pendekatan yang sama dengan yang dilakukan oleh Walikota Fukuoka saat itu, Soichiro Takashima, maka urusan drainase ini akan selesai hanya dalam hitungan 1 malam saja (12 jam).

Anda perlu mencobanya dengan gaya kepemimpinan Walikota Fukuoka ini. Dan sekali lagi, ini bukan soal uang. Sebab di kota ini ada alatnya, saluran drainase precast juga ada di mana-mana, tenaga kerjanya sudah siap, dan untuk dana CSR juga ada dan siap. Lalu apa yang dibutuhkan? Yang dibutuhan adalah kempimpinan dalam menyelasaikan masalah konstruksi ini.

Indonesia memang bukan Jepang. Bandar Lampung memang bukan Fukuoka. Tapi mereka manusia, maka kita juga manusia. Mereka berpikir, kita juga bisa berpikir. Mereka bisa kerja, maka kita juga bisa kerja. Ini soal komitmen dalam menyelesaikan masalah secepatnya. Bukan melarut-larutkannya dengan bahasa yang merumit-rumitkannya.***

*Dr Eng Ir IB Ilham Malik*, _Kepala Pusat Riset dan Inovasi (Purino) Metropolitan Institut Teknologi Sumatera