Lebih Satu Dekade, Jumlah Pengangguran Lampung Utara Selalu Masuk Tiga Besar Tertinggi di Lampung
Feaby|Teraslampung.com Kotabumi–Selama lebih dari satu dekade, Kabupaten Lampung Utara ternyata tak pernah bisa ke luar dari tiga besar di seantero Lampung dalam urusan tingkat pengangguran. Menurut data Badan Pusat Statistik Lampung Utara, tin...

Feaby|Teraslampung.com
Kotabumi–Selama lebih dari satu dekade, Kabupaten Lampung Utara ternyata tak pernah bisa ke luar dari tiga besar di seantero Lampung dalam urusan tingkat pengangguran. Menurut data Badan Pusat Statistik Lampung Utara, tingkat pengangguran terbuka di sana menempati posisi dua besar di Lampung pada tahun 2023 lalu.
Tingkat pengangguran Lampung Utara di tahun tersebut mencapai 5,73 persen. Hanya selisih 1,70 persen dari Kota Bandarlampung yang menempati posisi puncak dalam urusan tersebut.
Meski begitu, angka pengangguran ini terus mengalami penurunan tiap tahunnya. Dari 7,40 persen di tahun 2013 silam, kini angkanya berada di angka 5,73 persen pada tahun 2023 lalu. Tingginya angka pengangguran ini menjadi salah satu penyebab tingkat kemiskinan Lampung Utara selalu ada di posisi puncak di Lampung sejak tahun 2013 silam.
Dinas Koperasi, Usaha Mikro Kecil, Menengah dan Tenaga Kerja Lampung Utara, Tien Rostina Pra mengatakan, tingginya tingkat pengangguran terbuka di daerahnya dikarenakan oleh beberapa faktor. Pertama, jumlah lowongan kerja dengan jumlah pencari kerja tidaklah seimbang.
Kedua, terbatasnya akses informasi mengenai lowongan kerja dari perusahaan. Ketiga, kompetensi yang dimiliki oleh para pencari kerja banyak yang tidak sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan oleh perusahaan.
“Terakhir, kurangnya motivasi dari pencari kerja untuk membuka usaha sendiri,” kata dia, Rabu (14/8/2024).
Tien mengatakan, fenomena pengangguran ini jugalah yang menjadi alasan utama pihaknya melakukan pelbagai kegiatan yang diharapkan dapat menekan hal tersebut di masa mendatang. Kegiatan itu di antaranya melakukan pendidikan dan pelatihan keterampilan kepada pencari kerja. Kegiatan yang dilaksanakan pada tahun 2024 ini adalah pelatihan keterampilan menjahit.
“Sementara dari Pelayanan Calon Pekerja Migran Indonesia, sudah lebih dari 400 orang yang bekerja di luar negeri,” tuturnya.