BKPSDM Lampura: Isu Daftar Nama Honorer K2 Diterima Jadi P3K Hanya Hoax

Feaby|Teraslampung.com Kotabumi–Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Lampung Utara menegaskan isu seputar daftar nama honorer kategori 2 yang diterima sebagai Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K) hanya kab...

BKPSDM Lampura: Isu Daftar Nama Honorer K2 Diterima Jadi P3K Hanya Hoax
Kantor Pemkab Lampung Utara

Feaby|Teraslampung.com

Kotabumi–Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Lampung Utara menegaskan isu seputar daftar nama honorer kategori 2 yang diterima sebagai
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K) hanya kabar bohong alias hoax.

Beberapa hari terakhir, para tenaga honorer K2 dihebohkan dengan merebaknya kabar tentang nama – nama honorer K2 yang ‎dinyatakan diterima sebagai P3K. Kabar ini cepat menyebar dari mulut ke mulut dan aplikasi WhatsApp. Bahkan, lengkap dengan tangkapan layar mengenai daftar nama honorer tersebut.

“Kami tegaskan bahwa kabar tentang adanya daftar nama K2 yang ‎dinyatakan diterima sebagai P3K itu tidak benar atau hanya hoax,” kata Pelaksana Tugas Kepala BKPSDM, Hamdani melalui ponselnya, Kamis (13/12/2018).

Alasannya, menurut Hamdani, perekrutan P3K sendiri belum dimulai dan bahkan petunjuk teknis (Juknis) dan petunjuk ‎pelaksanaan (Juklak) terkait perekrutan P3K juga belum diterbitkan oleh pemerintah. Meski begitu, ia mengakui pemerintah pusat telah menerbitkan Peraturan Pemerintah Nomor 49 Tahun 2018 Tentang Manajemen Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).

“Meski PP tentang P3K sudah ke luar, tapi tetap butuh juklak dan juknis ‎dalam pelaksanaan perekrutan P3K. Jadi, kami belum tahu sistem perekrutannya nanti seperti apa,” urai dia.

‎Hamdani juga memperkirakan, data yang akan digunakan untuk perekrutan P3K akan tetap mengacu pada data tenaga honorer K2 yang telah ada. Berdasarkan data yang ada, total tenaga honorer K2 berjumlah 1.039 orang.

“Kami imbau untuk tidak mudah termakan isu yang sengaja disebarkan untuk membuat kepanikan. Kalau memang sudah ada perekrutan, tentu akan kami umumkan secara terbuka,” imbaunya.

Di sisi lain, Yani, salah seorang tenaga honorer K2 mengakui kabar tentang hal ini terus menjadi perbincangan hangat di kalangan mereka. Bahkan, banyak di antara mereka protes mengapa nama mereka tidak masuk dalam daftar yang beredar tersebut.

“Banyak kawan yang protes kenapa namanya tidak masuk, sedangkan kebenaran tentang kabar ini saja kami tidak tahu,” tutur dia.