Selain Sebagai Pengedar, Sopir Angkot di Bandarlampung Juga Jadi Pemakai Narkoba
Zainal Asikin/teraslampung.com Kanit I Satres Narkoba Polresta Bandarlampung Iptu Herlan Arfa memberikan keterangan terkait penangkapan Hendri Romadona alias Debus kepada para wartawan, Jumat (22/4). BANDARLAMPUNG-Tersangka Hendri alias Debu...
teras lampung
Zainal Asikin/teraslampung.com
| Kanit I Satres Narkoba Polresta Bandarlampung Iptu Herlan Arfa memberikan keterangan terkait penangkapan Hendri Romadona alias Debus kepada para wartawan, Jumat (22/4). |
BANDARLAMPUNG-Tersangka Hendri alias Debus (29) yang kesehariannya bekerja sebagai sopir angkot jurusan Tanjungkarang-Rajabasa ditangkap petugas Satres Narkoba Polresta Bandarlampung saat akan mengantarkan sabu-sabu. Selain sebagai kurir, tersangka juga sebagai pemakai barang haram tersebut, pada Jumat pekan lalu (15/4).
Warga Dusun Citerep, Kelurahan Merak Batin, Natar, Lampung Selatan itu mengaku, kenal sabu-sabu dari teman nongkrongnya bernisial AD (DPO) yang tinggal di daerah Sukarame.
Debus mengaku. ia awalnya selalu mengonsumsi sabu-sabu gratis dari AD. Setelah ketagihan, lalu ia ia kemudian berusaha membeli kristal haram tersebut. Disaat ketagihan itulah, Debus dimanfaatkan oleh AD. Jika ingin pakai sabu gratis, asalkan dirinya mau menjadi kurir mengantarkan peket sabu-sabu kepada pemesannya.
“Saya buru satu bulan jadi kurir dan pakai sabu-sabu, selama satu bulan baru dua kali mengantarkan sabu-sabu ke pemesan. Kalau mau pakai sabu-sabu, di kosannya teman di Paragon,”kata Hendri dihadapan petugas dan awak media, Jumat (22/4/2016).
Dikatakannya, sebelum sabu-sabu itu diantarkan kepada pemesannya, ia telah mengambil sedikit sabu-sabu itu lebih dulu untuk di pakainya.
“Ya sabu-sabu itu, saya congkel sedikit dulu untuk saya pakai. Setelah itu baru saya antar kepemesannya,”ujarnya.
Menurutnya, ia mendapatkan upah sebesar Rp 100 ribu dari AD setiap kali mengantarkan sabu-sabu. Lalu uangnya ia gunakan untuk menambah keperluan sehari-hari.
