Satu Warga Lampung Utara Meninggal Akibat DBD

Feaby Handana | Teraslampung.com Abung Selatan-Setelah berjuang melawan penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) yang menyerangnya, Muhammad Zio Alfarizi (9) akhirnya menghembuskan napas terakhirnya di Rumah Sakit CMC, Abung Selatan, Lampung Utara, Rabu...

Satu Warga Lampung Utara Meninggal Akibat DBD
Nyamuk Aedes aegypti penyebab demam berdarah (DBD)/Ilustrasi

Feaby Handana | Teraslampung.com

Abung Selatan-Setelah berjuang melawan penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) yang menyerangnya, Muhammad Zio Alfarizi (9) akhirnya menghembuskan napas terakhirnya di Rumah Sakit CMC, Abung Selatan, Lampung Utara, Rabu (15/11/2022) sekitar pukul 19.20 WIB.

Menurut Novi Hendri, sebelum menjalani perawatan di RS, putra pertamanya tersebut sempat mengalami demam tinggi. Inilah yang membuat mereka langsung melarikan putranya ke RS CMC. Hasil pemeriksaan dokter, putra kesayangannya tersebut terkena penyakit DBD.

“Saat pertama diperiksa, trombositnya kala itu hanya 9.700 saja,” katanya, Kamis (16/11/2022).

Khawatir dengan keselamatan putranya, mereka pun memutuskan agar menjalani perawatan di sana. Setelah enam jam di sana, putranya kembali menjalani pemeriksaan darah. Hasilnya ternyata trombosit anaknya kembali turun menjadi 7.000-an.

Kecemasan kembali melanda mereka usai mendengar kabar tersebut. Kecemasan mereka mulai memuncak karena selepas magrib putranya mengalami koma. Doa – doa terus dipanjatkan untuk putra kesayangan mereka. Tujuannya tentu agar putra mereka dapat sembuh dan berkumpul kembali dengan mereka.

“Ternyata Allah SWT berkehendak lain. Putra kami menghembuskan napasnya pada pukul 19.20 WIB,” katanya dengan terbata – bata.

Meski berusaha tegar, raut kesedihan jelas terpancar di wajah Novi Hendri. Dengan mata berkaca – kaca, ia sedikit menceritakan kenangannya dengan putra kesayangannya. Setiap subuh, anaknya selalu membangunkannya untuk solat subuh. Kini, suara malaikat kecilnya tak pernah lagi didengarnya. Hanya tersimpan di dalam ingatannya.

“Papah, ayo bangun. Sudah azan subuh. Waktunya solat, pah,” tutur dia menirukan perkataan anaknya.