Kasus Tewasnya Meliyana, Polres Lampung Utara Periksa Tujuh Saksi

Feaby/Teraslampung.com

Kotabumi–Polres Lampung Utara mengaku telah meminta keterangan sedikitnya tujuh saksi untuk mengungkap tabir misteri tewasnya Meliana yang ditemukan mengapung di Sungai Batanghari, Kelurahan Kota Alam.

“Meski penyebab kematian Meliana belum diketahui karena keluarga almarhumah menolak otopsi tapi kami tetap menyelidiki kasus ini. Sejauh ini, sudah ada 7 saksi yang dimintai keterangan,” kata Kasat Reskrim Polres, Iptu. Supriyanto Husin, Selasa (8/12).

Menurut Supriyanto, ketujuh saksi yang telah dimintai keterangan tersebut di antaranya suami Meliana, adik kandung Meliana dan adik ipar Meliana serta saksi yang sempat melihat Meliana sehari sebelum ditemukan tewas.

Baca: Ditemukan Tewas di Sungai Batanghari, Meliyana Warga Baru di Kelurahan Kota Alam

“Masih ada saksi – saksi lain yang akan kami panggil. Semakin banyak saksi, semakin bagus untuk mengungkap kasus ini,” terangnya.

Supriyanto menuturkan, pihaknya akan membongkar makam Meliana bilamana telah mendapatkan tersangka berikut alat bukti yang diperlukan dalam kasus Meliana. Pembongkaran makan ini untuk mengetahui penyebab kematian dan berapa lama Meliana telah meninggal sebelum ditemukan.

“Kalau bukti dan tersangka sudah didapatkan, kami akan bongkar makam Meliana,” kata dia.

Jenazah Meliana ditemukan mengapung di sungai Batanghari, Kelurahan Kota Alam, Kecamatan Kotabumi Selatan, Lampung Utara, Minggu(6/13) sekitar pukul 08:30 WIB. Belakangan jenazah malang tersebut diketahui bernama Meliyana (38), warga Jalan Way Besai, RT III/RW II, Desa Kali Bening Raya, Kecamatan Abung Selatan. Hingga berita ini diturunkan, belum diketahui pasti penyebab kematian korban.

BACA: Suami Almarhumah Meliyana Mengaku Sudah Berusaha Keras Cari Istrinya

Saat ditemukan kondisi korban yang mengenakan baju kemeja warna kuning dan celana jins biru itu mengapung dalam keadaan terlentang. Celana jins itu yang dikenakan korban dalam keadaan melorot hingga ke bagian tengah paha. Selain itu, jari tengah tangan kiri korban yang telah kaku.