Kapolda Lampung Akui Ada Penggerebekan Terduga Teroris di Pesawaran

Zainal Asikin | Teraslampung.com BANDARLAMPUNG — Kapolda Lampung, Irjen Pol Suntana mengakui terkait dengan penggerebak dan penggeledahan terduga teroris di rumah kontrakan Supriyanto alias Supri (39) di Jalan Nasikin RT 01 Dusun Margorejo II,...

Kapolda Lampung Akui Ada Penggerebekan Terduga Teroris di Pesawaran
Kapolda Lampung, Irjen Pol Suntana memberikan keterangan soal penggerebekan terduga teroris di Pssawaran, usai melakukan pengecekan pengamanan bersama Danrem 043/Gatam, Kolonel Kav Erwin Djatniko dan Kapolresta Bandarlampung, Kombes Pol Murbani Budi Pitono di Gereja Manturia di Jalan Imam Bonjol, Tanjungkarang Barat, Minggu (20/5/2018).

Zainal Asikin | Teraslampung.com

BANDARLAMPUNG — Kapolda Lampung, Irjen Pol Suntana mengakui terkait dengan penggerebak dan penggeledahan terduga teroris di rumah kontrakan Supriyanto alias Supri (39) di Jalan Nasikin RT 01 Dusun Margorejo II, Desa Kurungan Nyawa, Kecamatan Gedong Tataan, Pesawaran pada Jumat 18 Mei 2018 siang lalu.

“Penggeledahan yang terjadi di salah satu rumah kontrakan yang berada di samping SMKN 8 Bandarlampung tersebut, benar dilakukan oleh tim Densus 88 Anti Teror bersama Polda lampung. Jadi Densus 88 dan Polda Lampung melakukan pengamanan yang ada kaitannya dengan jaringan terorisme,”kata Kapolda Lampung, Irjen Pol Suntana saat ditemui usai melakukan pengecekan pengamanan bersama Danrem 043/Gatam, Kolonel Kav Erwin Djatniko di Gereja Manturia di Jalan Imam Bonjol, Tanjungkarang Barat, Minggu 20 Mei 2018.

Selanjutnya saat disinggung bahwa setelah melakukan penggeledahan di rumah kontrakan yang ditempati Supriyanto alias supri, dikabarkan bahwa tim Densus 88 bersama Polda Lampung beralih menuju ke salah satu Pondok Pesantren (Ponpes) di daerah Jati Agung, Lampung Selatan. Irjen Pol Suntana mengaku belum dapat memastikan mengenai hal tersebut.

“Untuk itu saya belum bisa pastikan, yang jelas saat ini kami telah mengamankan dua orang laki-laki yang diduga ada kaitannya dengan jaringan teroris. Dua orang tersebut bernama Supriyanto dan Budiarman alias Samsi warga Gedong Tataan. Sedangkan untuk istri supriyanto hanya dipanggil saja dan sudah dipulangkan Sabtu kemarin,” katanya.

Menurut Irjen Suntana, saat ini pihaknya masih terus melakukan pemeriksaan terhadap dua orang laki-laki terduga teroris tersebut. “Pemeriksaannya masih berlangsung, saya tidak bisa jelaskan mengenai materi pemeriksaannya. Kami juga masih menelusuri jaringannya kemana saja,”terangnya.

BACA: Puluhan Polisi Bersenjata Lengkap Bawa Satu Keluarga di Pesawaran

Jenderal bintang dua ini menambahkan, saat ini pihaknya bersama TNI, Pemda serta instansi terkait lainnya akan terus meningkatkan intensitas keamanan di wilayah hukum Polda Lampung.

“Yang jelas, kami bersama TNI dan instansi lainnya siap mengamankan dan melakukan reaksi cepat jika da hal yang mencurigakan atau yang kurang pas di wilayah Lampung,”pungkasnya.

Berdasarkan informasi yang dihimpun teraslampung.com, dari penggeledahan di rumah kontrakan supriyanto, Densus 88 bersama Polda Lampung mengamankan sejumlah barang bukti berupa satu buah kaus warna hitam yang bertuliskan “Tiada Khilafah Tanpa Tauhid dan Jihad”, KTP, satu buah Handycam, 8 buah ponsel dan 6 dalam kondisi rusak.

Kemudian barang bukti lain yang diamankan, beberapa buku catatan. Dari salah satu buku yang diamankan, didalamnya berisi catatan cara membuat atau merakit bom.

Terduga teroris Supriyanto alias Supri, ditangkap tim Densus 88 bersama Polda Lampung usai melaksanakan Sholat Jumat di seputar Pasar Tamin, Tanjungkarang Barat atau saat akan kembali berdagang.

Diketahui sebelumnya, puluhan polisi senjata lengkap menggrebek rumah kontrakan terduga pelaku teroris yang berada di Jalan Nasikin, RT 01 Dusun Mergorejo II, Desa Kurungan Nyawa, Kecamatan Gedong Tataan, Pesawaran, Jumat 18 Mei 2018 lalu sekitar pukul 14.00 WIB. Dalam penggrebekan tersebut, polisi mengamankan satu keluarga yang terdiri pasangan suami istri (pasutri) dan satu orang anaknya.