Kakek Segala Tahu

Tomi Lebang Suara kaleng rombeng berkerontangan selalu jadi penanda kedatangannya, kakek bermata buta berbaju pengemis yang namanya sungguh menggetarkan: Kakek Segala Tahu. Dalam berbagai cerita Bastian Tito tentang Pendekar 212 Wiro Sableng, orang t...

Kakek Segala Tahu

Tomi Lebang

Suara kaleng rombeng berkerontangan selalu jadi penanda kedatangannya, kakek bermata buta berbaju pengemis yang namanya sungguh menggetarkan: Kakek Segala Tahu.

Dalam berbagai cerita Bastian Tito tentang Pendekar 212 Wiro Sableng, orang tua sakti itu digambarkan bertubuh agak kurus, sedikit bungkuk, bermata buta, berambut putih, berpakaian compang-comping penuh tambalan dan mengenakan topi caping lebar.

Ia selalu mengempit tas daun pandan di ketiak kirinya. Ia berjalan tertatih dengan tongkat kayu di tangan kanan. Tapi langkahnya bukan langkah manusia biasa, satu langkah si kakek sama dengan lima langkah cepat manusia.

Cirinya yang terkenal tentu saja kaleng rombeng berisi kerikil yang ia goyang-goyangkan sampai berkerontangan setiap kali berpikir atau hendak menjawab sebuah pertanyaan. Dan ia selalu tahu jawabannya, karena ia adalah Kakek Segala Tahu.

Hidupnya, di zaman antah-berantah itu, mungkin kesepian. Ia langka tapi tahu segala. Hidupnya semenjana.

Di zaman media sosial kini, Kakek Segala Tahu tak akan kesepian. Betapa banyak orang yang kini tahu segala, tua dan muda. Mengulas segala urusan bahkan jauh di luar pengetahuannya sendiri. Dan mereka tak perlu kaleng rombeng, bekal ilmunya dari si tuan google.

Gelarnya mumpuni, Pendekar Almugada — apa lu mau gua ada.