Ancam Usir Warganya, Kades Lepang Tengah Dilaporkan ke Polres Lampura

Feaby|Teraslampung.com Kotabumi–Tak terima dengan ancaman pengusiran yang dilakukan oleh Senpri, Kepala Desa Lepang Tengah, Sungkai Jaya, Lampung Utara ‎terhadap ia dan keluarganya, Sarwinah (33) melaporkan ancaman tersebut kepada Polres Lampun...

Ancam Usir Warganya, Kades Lepang Tengah Dilaporkan ke Polres Lampura
Sarwinah, korban ancaman pengusiran oleh Kades Lepang Tengah, Lampung Utara.

Feaby|Teraslampung.com

Kotabumi–Tak terima dengan ancaman pengusiran yang dilakukan oleh Senpri, Kepala Desa Lepang Tengah, Sungkai Jaya, Lampung Utara ‎terhadap ia dan keluarganya, Sarwinah (33) melaporkan ancaman tersebut kepada Polres Lampung Utara, Rabu pagi (26/7/2017).

‎Laporan Sarwinah ini tertuang dalam surat tanda penerimaan laporan dengan nomor : LP/608/B-1/VII/2017/POLDA LAMPUNG/RES LU tertanggal 26 Juli 2017. Ancaman pengusiran ini terjadi pada tanggal 29 Juni 2017 lalu.

“‎Ancaman pengusiran itu diutarakan Senpri pada Kamis, 29 Juni lalu sekitar jam 08.00 WIB. Ia mengancam akan mengusir saya berikut keluarga,” kata dia.

Saat itu, Sarwinah menceritakan, kepala desanya juga meminta ‎ia menyerahkan KTP dan KK yang dimiliknya. Tujuannya, tak lain untuk memuluskan rencana pengusiran yang akan dilakukannya terhadap Sarwinah.

“Pak kepala desa meminta saya menyerahkan KTP dan KK untuk memindahkan saya dan keluarga dari Desa Lepang Tengah,” jelasnya.

Sarwinah menduga ancaman pengusiran ini buntut dari penolakannya untuk mencairkan dana organisasi keagamaan tingkat desa. Kala itu, Senpri sempat meminta ia mencairkan dana tersebut. Namun, ia mengurungkan niatnya untuk mencairkan dana itu setelah berkonsultasi dengan pimpinan organisasi keagamaan tingkat kabupaten.

“Saya sudah jalan untuk mencairkan dana itu tapi dilarang oleh pimpinan saya. Karena, saya sudah bukan lagi ketua organisasi itu di tingkat desa,” jelasnya.

Lantaran Sarwinah tak kunjung menyerahkan KTP dan KK yang diminta, emosi Senpri pun mencapai puncaknya pada 23 Juli lalu. Senpri sengaja mendatangi rumah Sarwinah untuk meluapkan emosinya. Di dalam rumah Sarwinah, Senpri sempat menunjuk muka Sarwinah lengkap dengan kata – kata kasar.

“Muka saya ditunjuk – tunjuk dan dibilang babi oleh pak kepala desa,” kata dia.

Di sisi lain, Senpri membantah bahwa dirinya berniat mengusir Sarwinah dari desanya. Yang benar ia hanya ingin mengeluarkan Sarwinah agar tak lagi tercatat sebagai warga Desa Lepang Tengah.

“Bukan ngusir dia. Saya hanya ingin keluarkan dia agar tak lagi jadi warga desa saya. Jadi, cara mengeluarkannya, bawa sini KK dan KTP-nya, saya buatkan surat pindah,” kelitnya.

Langkah yang diambilnya ini dipicu oleh ‎sikap Sarwinah yang dinilainya tak cukup menghargai dirinya sebagai kepala desa. Ada dua alasan mengapa ia menganggap Sarwinah tak menghargainya. Pertama, Sarwinah mengutus orang untuk meminta tanda tangan proposal bantuan yang ia buat. Kedua, Sarwinah memprovokasi warga untuk tidak ikut pengajian.

“Dia ngehasut – hasut ibu supaya tidak aktif ikut pengajian,” kata dia.