Wartawan Tribun Lampung Laporkan Penggeledahan dan Pemborgolan Dirinya ke Propam Polda

Ridwan Hardiansyah (kaos merah) didampinggi Anggit dari LBH Bandarlampung melaporkan penggeledahan dan pemborgolan yang dialaminya ke Propam Polda Lampung, Kamis sore (5/4). BANDARLAMPUNG, Teraslampung.com–Wartawan Tribun Lampung Ridwa...

Wartawan Tribun Lampung Laporkan Penggeledahan dan Pemborgolan Dirinya ke Propam Polda
Ridwan Hardiansyah (kaos merah) didampinggi Anggit dari LBH Bandarlampung melaporkan penggeledahan dan pemborgolan yang dialaminya ke Propam Polda Lampung, Kamis sore (5/4).

BANDARLAMPUNG, Teraslampung.com–Wartawan Tribun Lampung Ridwan Hardiansyah melaporkan kasus yang dialaminya ke Propam Polda Lampung, Kamis sore (5/4). Sekretaris AJI Bandarlampung itu melaporkan sejumlah polisi yang melakukan penggeledahan di rumahnya, Rabu siang (4/3) karena diduga menyalahi prosedur penangkapan dan penggeledahan.

“Saat menyergap saya di rumah, mereka memaksa memeriksa rumah saya, mencekik, memborgol, dan mengancam menembak. Mereka menduga rumah saya sebagai tempat transaksi narkoba,” kata Ridwan, saat menyampaikan laporan di Propam Polda Lampung, diampingi pengacara dari LBH Bandarlampung.

Ridwan mengatakan, meskipun Kapolda Lampung Brigjen Heru Winarko melalui Wadir Narkoba AKBP K. Yani Sudarto sudah memyampaikan pemintaan kepada Ridwan, Tribun Lampung, dan AJI Bandarlampung, tetapi dirinya tetap menempuh proses hukum.

“Langkah ini kami ajukan sebagai upaya pembelajaran bersama agar polisi lebih profesional dalam menjalankan tugasnya. Pak Wadird Narkoba juga bisa memahami langkah ini, karena hal ini kami lakukan demi kebaikan bersama,” katanya.

Sebelummya diberitakan Ridwan Hardiansyah disergap dan diborgol di rumahnya karena rumahnya diduga sebagai tempat transaksi narkoba. Polisi yang menyergapnya tetap memborgolnya meskipun ia membantah bahwa rumahnya dijadikan tempat transaksi narkoba. Bahkan, mereka tetap memaksa Ridwan dites urine pada saat itu juga.

Ridwan mengaku peristiwa yang dialaminya menyebabkan trauma bagi istri dan keluarganya. Istri Ridwan sejak peristiwa tersebut terpaksa tinggal di rumah orang tuanya karena takut.