Usai Perbincangan: Tentang Kulit
Shobirienur Rasyid sebutir jeruk dan hanya sebutir jeruk kau bincang-bincangkan dan hanya kau bincang-bincangkan dalam banyak kesempatan saresehan dan hanya dalam banyak kesempatan saresehan: orang kerap silau dan terpukau pada kulit yang akan dite...

Shobirienur Rasyid
sebutir jeruk dan hanya sebutir jeruk kau bincang-bincangkan dan hanya kau bincang-bincangkan dalam banyak kesempatan saresehan dan hanya dalam banyak kesempatan saresehan:
orang kerap silau dan terpukau pada kulit yang akan ditelanjangi dan dibuang dari yang mereka cari dan mereka beli
warna lebih memukau ketimbang rasa dan kemulusan menjerumuskan pandangan dan pendengaran
orang kerap memperbincangkan aroma
citra yang terbang mengembara pada jiwa-jiwa yang haus air telaga
seorang pelayan mencicipinya sebelum menyuguhkan pada ruang saresehan dan seseorang diam-diam mereguk suguhan saresehan, sementara seseorang lainnya diam-diam mereguk habis semua suguhan sarasehan
tak ada, ya tak ada, orang memperbincangkan biji
sesuatu yang lebih memukau dan silau
sesuatu yang lebih menebarkan pesona aroma
kerna biji adalah kehidupan yang abadi
menembus abad membentuk adi
sebutir jeruk, kulit yang memesona, aroma yang mencitra lebih mereka hargai ketimbang biji
sementara di sana, di luar ruang-ruang pertunjukan saresehan, para petani zonder memperbincangkan
mereka lebih suka menanam biji
kerna tanpa biji perbincangan tak ada lagi
.
Tangerang Selatan, Sabtu 30 Mei 2015