Unjukrasa di Depan Kampus Unila, Mahasiswa se-Lampung Beri Rapor Merah Jokowi
Unjuk rasa ratusan mahaiswa Lampung di depan kamupus Unila, Jl Soekarno-Hatta Bandarlampung, Rabu. Mereka memberikan rapor merah kepada Presiden Jokowi dan mengritik berbagai kebijakan Jokowi yang tidak prorakyat. (dok BEM FT Unila) BANDARLA...

Unjuk rasa ratusan mahaiswa Lampung di depan kamupus Unila, Jl Soekarno-Hatta Bandarlampung, Rabu. Mereka memberikan rapor merah kepada Presiden Jokowi dan mengritik berbagai kebijakan Jokowi yang tidak prorakyat. (dok BEM FT Unila) |
BANDARLAMPUNG, Teraslampung–Ratusan mahasiswa dari sejumlah kampus di Lampung menggelar aksi unjuk rasa di depan gerbang utama kampus Universitas Lampung (Unila), Rabu (1/4/2014). Sama seperti rangkaian aksi sebelumnya, pada aksi kali mereka juga menyampaikan rapor merah untuk Presiden Jokowi.
Presiden BEM Unila yang juga Koordinator BEM Seluruh Indonesia, Ahmad Khairudin Syam , turun langsung untuk melakukan orasi,
“Kami BEM SI besok (2/4) akan menemui Menteri ESDM untuk menyampaikan aspirasi tentang kejelasan perpanjangan PT Freeport dan Blok Mahakam. Kami juga akan menyampaikan tuntutan yang sama tentang kebijakan pemerintah yang dinilai menyengsarakan rakyat karena tidak prorakyat,” kata Ahmad.
Menurut Ahmad, aksi-aksi akan terus dilakukan oleh mahasiswa di seluruh Indonesia hingga pemerintah mau mendengar dan menindaklanjuti tuntutan mahasiswa.
Menteri Sosial Politik Badan Eksekutif Mahasiswa Unila, Bambang Irawan, mengatakan aksi yang dilakukan para mahasiswa merupakan respons mahasiswa atas kebijakan Presiden Jokowi yang dinilai menyengsarakan rakyat.
Menurut Bambang, sebagai kalangan terpelajar, mahasiswa tidak bisa tinggal diam ketika menyaksikan penderitaan rakyat. Bambang menegaskan, mahasiswa Indonesia tergugah hatinya sehingga bergerak untuk mengritik kebijakan pemerintah yang tidak prorakyat.
“Kami tidak akan tinggal diam. Kami tidak ingin kenaikan harga BBM menjadi hal yang biasa dan isunya hilang begitu saja. Kita tahu kenaikan harga BBM itu menyengsarakan rakyat. Kami akan mengawal isu ini hingga tuntas!” kata dia.
Bambang menegaskan, aksi yang dilakkan mahasiswa kali ini bukanlah yang terakhir. “”Seluruh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM ) se-Indonesia akan terus bergerak menuntur Presiden Jokowi prorakyat,” katanya.
Sementara itu, Johansyah, koordinator aksi, dalam orasinya menegaskan banyak kebijakan Presiden Jokowi yang tidak prorakyat.Sebab itu, para mahasiswa di seluruh Indonesia memberinya rapor merah.
Menurut Johansyah, para mahasiswa mengajukan enam gugatan kepada Presiden Jokowi. Pertama, Presiden Jokowi harus bisa menyetabilkan perekonomian. Kedua, Presiden Jokowi harus menurunkan harga kebutuhan pokok. Ketiga, turunkan bahan bakar minyak (BBM) . Keempat, berantas korupsi. Kelima, tegakan hukum. Keenam, menolak kesepakatan MoU Blok Mahakam dan Freeport.
“Kami siap memakzulkan Presiden Jokowi jika tidak melakukan memenuhi tuntutan tersebut!” tegas Johansyah.