Penggodokan Perda Lamban, Target PAD Lampung Utara Terancam
Feaby|Teraslampung.com Kotabumi–Lambannya pembahasan peraturan daerah Lampung Utara mengenai tarif baru retribusi mengancam target Pendapatan Asli Daerah atau PAD tahun 2023. Sebab, retribusi yang ditarik masih menggunakan tarif yang lama. Sala...

Feaby|Teraslampung.com
Kotabumi–Lambannya pembahasan peraturan daerah Lampung Utara mengenai tarif baru retribusi mengancam target Pendapatan Asli Daerah atau PAD tahun 2023. Sebab, retribusi yang ditarik masih menggunakan tarif yang lama.
Salah satu instansi yang paling terkena imbas dari hal tersebut adalah Dinas Perhubungan. PAD yang terkumpul di sana hingga kini baru Rp60 juta. Padahal, mereka ditargetkan untuk memperoleh PAD sebesar Rp1 miliar pada tahun ini. Tahun sebelumnya, target PAD mereka hanya sebesar Rp150 juta.
“Dari Rp1 miliar yang ditargetkan, PAD yang baru terkumpul dari retribusi parkir baru Rp60 juta atau hanya 0,6 persen,” kata Kepala UPTD Parkir Dinas Perhubungan, Atimri, Rabu (17/5/2023).
Target PAD Rp1 miliar itu merupakan target yang harus mereka capai pada tahun ini. Besaran target PAD ini mengalami kenaikan yang sangat besar. Sebab, target PAD hanya sebesar Rp150 juta pada tahun lalu.
Ia menuturkan, sedikitnya jumlah PAD yang telah terkumpul itu dikarenakan tarif baru retribusi parkir yang direncanakan belum dapat diterapkan akibat perda atau peraturan bupati yang mengatur tarif baru parkir sampai saat ini belum ditetapkan. Padahal, penyesuaian tarif ini memegang peranan yang sangat penting jika ingin target itu dapat dicapai.
“Itu yang menjadi kendala utamanya. Tarif yang dikenakan masih tarif lama,” paparnya.
Meski begitu, ia tetap optimistis jika target PAS itu akan dapat mereka capai sebelum pergantian tahun. Pihaknya akan berusaha semaksimal mungkin untuk merealisasikan pencapaian target tersebut.
Adapun jumlah lahan parkir yang mereka kelola sendiri cukup banyak. Lokasi parkir yang paling banyak terdapat pada pasar-pasar yang ada. Di sana, jumlahnya mencapai puluhan titik parkir. Rinciannya di antaranya, pasar sentral ada 20 titik, pasar dekon ada 20 titik.
“Untuk petugasnya, ada 134 orang. Ke-134 orang ini dikomandoi oleh 19 koordinator,” terangnya.