Kasus Miliaran Rupiah Dana Simpan Pinjam, Petinggi UPK Abung Tengah Abaikan Panggilan Inspektorat
Feaby Handana | Teraslampung.com Kotabumi–Tanpa alasan yang jelas, sejumlah petinggi Unit Pelaksana Kegiatan dana simpan pinjam Abung Tengah, Lampung Utara mangkir dari pemeriksaan Inspektorat Lampung Utara, Senin (14/3/2022). Pemanggilan ini b...

Feaby Handana | Teraslampung.com
Kotabumi–Tanpa alasan yang jelas, sejumlah petinggi Unit Pelaksana Kegiatan dana simpan pinjam Abung Tengah, Lampung Utara mangkir dari pemeriksaan Inspektorat Lampung Utara, Senin (14/3/2022). Pemanggilan ini bertujuan untuk menyelidiki kejelasan miliaran dana simpan pinjam yang dikelola oleh UPK Abung Tengah.
“Hari ini, ketua dan bendahara UPK yang mengelola dana simpan pinjam dijadwalkan diperiksa. Sayangnya, mereka enggak hadir tanpa ada keterangan apapun,” jelas Inspektur Pembantu Khusus Inspektorat Lampung Utara, M. Ridho Al-Rasyidi, Senin (14/3/2022).
Dengan ketidakhadiran tersebut maka keduanya terhitung telah dua kali mangkir dari pemanggilan mereka. Panggilan pertama dilakukan pada akhir pekan lalu. Baik pada pemanggilan pertama maupun kedua, sama sekali tak ada keterangan apapun di balik ketidakhadiran tersebut.
“Enggak ada keterangan sama sekali. Pemanggilan ketiga akan dijadwalkan pada Rabu lusa,” kata dia.
Sebelumnya, aroma permasalahan dalam pengelolaan program dana simpan pinjam Kecamatan Abung Tengah, Lampung Utara kian menguar. Indikasinya ; program itu telah lama dijalankan, namun sama sekali tidak menghasilkan keuntungan apapun.
Indikasi lainnya adalah belum rampungnya administrasi pertanggungjawaban seputar dana tersebut meski kepengurusan UPK telah habis pada tahun 2020 silam. Selain itu, ternyata tidak ada sama sekalinya dana yang tersisa di kas.
Kendati demikian, mantan bendahara Unit Pelaksana Kegiatan yang mengelola program dana simpan pinjam Abung Tengah, Jontori tak setuju jika program dana simpan pinjam itu disebut – sebut bermasalah. Begitu pun saat disebut jika dana yang mencapai miliran rupiah tersebut tak jelas keberadaannya alias hilang tak berbekas.
“Kalau dibilang bermasalah, enggak ada masalahnya. Cuma (memang) dananya enggak terkumpul,” kelit dia pada pekan lalu.
Belum terkumpulnya dana tersebut karena dana itu masih ada di tangan para nasabah. Mereka masih belum mengembalikan dana tersebut hingga kini. Anehnya, saat ditanyakan mengenai berapa total keutungan yang telah didapat berkat program tersebut berikut berapa total dana yang masih tersimpan di kas mereka, Jontori menyebutkan, sama sekali tidak ada keutungan yang didapat atas program tersebut.
“(Dananya) enggak ada yang tersisa sama sekali di kas,” kata dia.