17 Tablet Dikembalikan, Disdikbud Lampura Nyatakan Aset SDN 2 Kotanegara Lengkap
Feaby Handana | Teraslampung.com Kotabumi–Mantan Kepala SDN 2 Kotanegara (Lisma Nuryati), Sungkai Utara, Lampung Utara akhirnya mengembalikan belasan perangkat tablet yang disebut – sebut tak jelas keberadaannya. Dengan penyerahan ini mak...

Feaby Handana | Teraslampung.com
Kotabumi–Mantan Kepala SDN 2 Kotanegara (Lisma Nuryati), Sungkai Utara, Lampung Utara akhirnya mengembalikan belasan perangkat tablet yang disebut – sebut tak jelas keberadaannya. Dengan penyerahan ini maka seluruh aset di SDN 2 Kotanegara yang dibeli dari BOS Afirmasi tahun 2019 dinyatakan lengkap.
“Alhamdulillah, beliau (Lisma) ternyata sudah bisa mengembalikan seluruh kekurangan aset tersebut pada hari ini,” kata Kepala Seksi Peserta Didik dan Pembangunan Karakter Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Lampung Utara, Merlyn Sofia, Senin (11/4/2022).
Ia menuturkan, penyerahan kekurangan 17 perangkat tablet yang selama ini dipersoalkan itu sengaja dilakukan di kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Lampung Utara. Proses penyerahan itu dari mantan Kepala SDN yang lama ke kepala SDN 2 Kotanegara saat ini (Sahroni).
“Dengan penyerahan ini maka kami nyatakan seluruh aset di SD yang dibeli dari BOS Afirmasi tahun 2019 telah lengkap,” paparnya.
Merlyn berharap, seluruh aset yang telah dikembalikan tersebut dapat dipergunakan sebaik – baiknya untuk kepentingan para peserta didik di sana. Ia juga meminta pihak sekolah dapat mengelola dengan baik seluruh aset tersebut.
“Itu kan aset pemerintah. Tentu, harus dirawat dan dimanfaatkan sebaik – baiknya,” kata dia.
Sebelumnya, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Lampung Utara mengultimatum mantan Kepala SDN 2 Kotanegara untuk segera melengkapi kekurangan 17 perangkat tablet yang tak jelas keberadaannya dalam tempo satu bulan. ‘Kesepakatan’ itu dituangkan dalam surat pernyataan.
Persoalan ini sendiri bermula dari kabar tentang dugaan ketidakjelasan barang – barang yang dibeli dari BOS Afirmasi 2019 di SDN tersebut. Barang – barang itu dibeli di masa Lisma menjabat sebagai pimpinan di sana. Kabar tentang ketidakjelasan barang – barang itu pun dibenarkan oleh Sahroni.