Warga Bengkunat Belimbing Bentrok dengan Satpam Anak Buah Tomy Winata

Harimau Sumatera di pusat konvservasi harimau milik Tomy Winata di Tambling. (Foto: Oyos Saroso HN) BANDARLAMPUNG, Teraslampung.com–Sejumlah warga Kecamatan Bengkunat Belimbing, Kabupaten Pesisir Barat, bentrok dengan satuan pengamanan...

Warga Bengkunat Belimbing Bentrok dengan Satpam Anak Buah Tomy Winata
Harimau Sumatera di pusat konvservasi harimau milik Tomy Winata di Tambling. (Foto: Oyos Saroso HN)

BANDARLAMPUNG, Teraslampung.com–Sejumlah warga Kecamatan Bengkunat Belimbing, Kabupaten Pesisir Barat, bentrok dengan satuan pengamanan PT Artha Graha (AG) yang menjaga kawasan Tampang Belimbing (Tambling) milik taipan Tomy Winata.

Seorang warga Kecamatan Bengkunatbelimbing, mengaku hingga kini kondisi di Tambling masih memanas menyusul terjadinya bentrok antara warga dengan satpam pada Selasa  siang (7/10).

Bentrokan terjadi karena satpam PT Artha Graha melarang warga untuk mengolah dan mengambil hasil laut di kawasan yang masuk dalam Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS) itu.

Masyarakat marga Tambling sendiri selama ini memang hidup di kawasan itu. Mereka sudah ada di sana jauh sebelum pusat konvervasi harimau Sumatera milik Tomy Winata dibangun. Bahkan, kawasan penduduk itu statusnya sudah dikeluarkan (enklave) dari TNBBS.

Sebelumnya, pada 17 September lalu juga terjadi perkelahian antara warga Marga Belimbing dengan satpam anak buah Tomy Winata. Perkelahian itu berbuntut ditahannya dua warga (Henizar dan Erwin) di Polsek Bengkunat.

Lewat advokasi LBH Bandarlampung dan Walhi Lampung, kedua warga tersebut berhasil dibebaskan. Keduanya kemudian berdamai dengan satpam PT Artha Graha.


Berdasarkan data teraslampung.com, bukan kali ini saya konflik antara warga dengan satpam PT AG yang berdalih mengamankan kawasan konservasi harimau Sumatera milik Tomy Winata di kawasan Tambling terjadi. Beberapa tahun lalu bahkan terjadi aksi kekerasan oleh satpam saat satman menangkap warga yang sedang mencari ikan di pantai dekat kawasan Tambling.

Bambang Satriaji