Opini
Toto Sudarto Bachtiar (1929 – 2007), Penyair “Pahlawan ...
Oleh Slamet Samsoerizal Hari itu 10 Nopember, hujanpun mulai turun Orang-orang i...
Aksara Incung dari Puncak Swarnadwipa (1)
AKSARA TERTUA NUSANTARA Aksara Incung Oleh M. Ali Surakhman Untuk men...
Tentang Keberpihakan, Identitas, Minoritas, dan Mayoritas
Oleh Linda Christanty* Ada sebuah kutipan menarik dari Dan Brown, penulis novel...
Beralihnya Daulat Rakyat ke Daulat Parpol
Oleh Wayan Sudane* Pasca-diputuskan melalui voting pada Jumat (26/9) dini ...
Mengapa Idul Adha di Indonesia Berbeda dengan di Mekkah?
Oleh Ali Farkhan Tsani Persapan wukuf di Arafah.(dok jurnalhaji) Pe...
Gunung Api Menjadi Gunung Emas
Oleh Rovicky Dwi Putrohari* Gunung api dapat berubah menjadi sebuah tambang emas...
Festival Krakatau dan Gebalau Budaya Lampung*
Oleh Oyos Saroso H.N. Sejak menjadi orang Lampung pada 1997, saya mau tak mau ha...
Refleksi Tujuh Tahun Pertemuan Penyair Nusantara
Oleh Ahmadun Yosi Herfanda* Melampaui tujuh tahun, dengan enam kali pertemuan, P...
Politik Eksistensial
Oleh Jauhari Zailani Hiruk pikuk Pemilihan Umum 2014, adalah Panggung sandiwara....
Nuzulul Quran, Kesalehan Individual dan Sosial
Oleh Ahmad Soleh* Masyarakat Arab pra Nuzul Al-Qur’an Sebelum Al-Qur’an dituru...
Ilmu dan Politik di Hitung Cepat
Oleh: Ignas Kleden* Hitung cepat sudah menjadi suatu praktik penelitian sosial...
Sejarah Bani Israel dan Yahudi
Oleh Munif Nasir* Israel adalah gelar yang diberikan untuk na...
Televisi dalam Kooptasi Politik
Oleh Budi Hatees* TELEVISI sebagai bagian dari pers nasional telah membing...
PIlpres, Cepatlah Berlalu
Oleh Jauhari Zailani* Pemilihan Presiden 2014, cepatlah berlalu. Ungkapan ...
Berduel dengan Pers (1)
Oleh Budi Hatees* Ketika sejumlah media “menghajar” Partai Demokrat karena...



