Soal Kelas Geribik SDN 1 Handuyangratu Lampura, Ini Kata Kepala Sekolah

Feaby|Teraslampung.com Kotabumi–‎Keputusan pemindahan tempat belajar mengajar SDN 1 Handuyangratu, Bungamayang dari gedung lama ke bangunan yang tidak layak ternyata direstui oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Lampung Utara. Proses pemindahan...

Soal Kelas Geribik SDN 1 Handuyangratu Lampura, Ini Kata Kepala Sekolah
Para siswa SDN 1 Handuyangratu belajar di ruang kelas berdinding geribik.

Feaby|Teraslampung.com

Kotabumi–‎Keputusan pemindahan tempat belajar mengajar SDN 1 Handuyangratu, Bungamayang dari gedung lama ke bangunan yang tidak layak ternyata direstui oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Lampung Utara. Proses pemindahan itu terjadi pada tahun ajaran baru anak sekolah di tahun 2012 silam.

“Pemindahannya terjadi di tahun ajaran baru sekolah ‎atau sekitar bulan Juli 2012 silam,” jelas Kepala SDN 1 Handuyangratu, Rizal Karnain‎, Rabu (20/7/2022).

Pemindahan ini terpaksa mereka lakukan karena lokasi sekolah yang lama jauh dari pemukiman penduduk. Akibatnya, jumlah siswa yang bersekolah di sana selalu saja sedikit tiap tahunnya. Bahkan, pada tahun tersebut, terdapat satu kelas yang tidak memiliki siswa karena jumlah siswanya hanya empat belas orang saja.

“Kalau tidak salah ingat, kelas III yang enggak ada siswanya di tahun itu,” kata dia.

Alasan itu kian diperkuat setelah sebelumnya sempat muncul klaim dari sejumlah warga. Mereka mengklaim gedung sekolah yang lama itu berdiri di tanah milik mereka. Luas tanah gedung sekolah itu mencapai sekitar 3.500 meter persegi. Namun, ia mengakui bahwa klaim itu tidak disertai dengan menunjukkan bukti kepemilikan tanah yang sah.

‎”Tapi, menurut tokoh – tokoh masyarakat di sana, tanah itu memang milik sejumlah warga tersebut,” terangnya.

Rizal kembali menuturkan, meski kondisi bangunannya jauh dari kata layak, namun jumlah siswa mereka bertambah banyak. Tiap tahunnya, jumlah siswa mereka dapat mencapai 70 – 80-an siswa. Tahun ini pun, jumlah siswa mereka mencapai sekitar 76 siswa.

Bangunan yang berdindingkan geribik dan papan itu digunakan untuk siswa kelas II dan V, sedangkan bangunan di sampingnya yang beratapkan terpal digunakan untuk siswa kelas III dan IV. Sementara siswa kelas I dan VI menempati ‎ruang kelas baru yang disekat menjadi dua. Untuk fasilitas umum seperti toilet dan air bersih, mereka terpaksa menumpang ke masjid.

“Kalau hujan turun, kami harus memindahkan para siswa ke kelas yang baru tersebut,” kata dia.

Ia berharap, Pemkab Lampung Utara dapat segera memperbaiki bangunan yang sekarang ini mereka gunakan. Sebab, tanah bangunan eks balai dusun itu telah dihibahkan oleh Pemerintah Desa kepada Pemkab Lampung Utara. Salinan surat hibah itu ada di tangannya, sementara yang aslinya telah diberikan pada pemkab. Luas lahannya sendiri mencapa sekitar 5.000 meter persegi.

“Besar harapan kami agar bangunan kami ini dapat segera diperbaiki agar anak – anak nyaman saat belajar,” terangnya.

Sebelumnya, Pemkab Lampung Utara tahun 2016 silam untuk memperbaiki bangunan SDN 1 Handuyangratu, Bungamayang diduga tidak pernah ditepati. Akibatnya, para pelajar di sekolah tersebut masih juga menempati bangunan eks balai desa itu yang sebagiannya berdindingkan papan dan anyaman bambu.

Penggunaan bangunan yang jauh dari kata layak itu dikarenakan satu ruang kelas baru yang dibangun pada tahun 2021 lalu hanya mampu menampung dua kelas saja. Itu pun harus bergantian. Kondisi ini jelas sangat mengganggu kenyamanan para pelajar di sana.