Pilkada Tanpa Spanduk
Tomi Lebang Yang menyenangkan dari Pilkada DKI ini tetap masih ada: Jakarta tanpa spanduk kampanye. Ada satu dua tapi akan hilang begitu petugas datang dan mencopotnya. Tak ada wajah-wajah yang dipapas Camera 360 di setiap pojok taman dan ruang publi...

Tomi Lebang
Yang menyenangkan dari Pilkada DKI ini tetap masih ada: Jakarta tanpa spanduk kampanye. Ada satu dua tapi akan hilang begitu petugas datang dan mencopotnya.
Tak ada wajah-wajah yang dipapas Camera 360 di setiap pojok taman dan ruang publik. Tak terlihat baliho raksasa dengan foto senyam-senyum palsu politisi. Pohon-pohon tak teraniaya dengan paku-paku berkarat yang menancapkan bual-bual lima tahunan para tokoh.
Ibukota tak menjadi ruang tali jemuran: tempat para calon menjemur janji-janjinya, seperti kutang-kutang berkawat di belakang rumah-rumah kos.
Siapa yang punya hajat, dia yang harus rajin melawat. Datang tanpa bedak dan gincu, berbicara tanpa jarak kepada khalayak yang menunggu.
Dengan begitu, mereka yang berhak memilih akan tahu: adakah kau datang sungguh-sungguh untuk kemaslahatan, atau hanya membawa hasrat dengan bertopeng ketulusan.
Jakarta kini adalah kota tanpa spanduk Pilkada. Bagaimana di kotamu?
Selamat pagi untuk rakyat di 101 daerah yang siap menyambut pilkada 15 Februari 2017…