Pemudik Motor Menumpuk di Bakauheni, Suara Klakson dan Bising Knalpot Bersahutan
TERASLAMPUNG.COM–Area tunggu atau kantong parkir kendaraan bermotor di Dermaga 2 Reguler Pelabuhan Bakauheni pada arus balik H+3 Lebaran 2025, Jumat (4/4/2025) malam semakin ramai dan padat. Selain volume kendaraan pemotor yang kian ramai, kebi...

TERASLAMPUNG.COM–Area tunggu atau kantong parkir kendaraan bermotor di Dermaga 2 Reguler Pelabuhan Bakauheni pada arus balik H+3 Lebaran 2025, Jumat (4/4/2025) malam semakin ramai dan padat.
Selain volume kendaraan pemotor yang kian ramai, kebisingan suara knalpot dan klakson motor pemudik saat menunggu naik kapal sudah seperti hendak road race (balapan).
Pantauan teraslampung.com di area tunggu Dermaga 2 Reguler Pelabuhan Bakauheni Jumat malam sekira pukul 19.00 WIB, serombongan pemudik motor yang akan kembali ke Pulau Jawa sudah mengantre dalam barisan antrean cukup panjang hingga mengular sampai ke pintu masuk kanalisasi dan toll gate tiket mulai selepas Maghrib.
Setidaknya lebih dari 1000-an unit kendaraan pemudik motor di lokasi area tunggu atau kantong parkir Dermaga 2 Reguler Pelabuhan Bakauheni, masing-masing membawa barang bawaan penuh pada bagian belakang dan depan, dan sebagian besar berboncengan.
“Sudah antre sekitar 25 menitan bang di area tunggu motor ini, belum lagi itu di bagian belakang sudah mau masuk lagi,”kata Irwan (35), seorang pemudik motor kepada teraslampung.com saat di lokasi, Jumat (4/4/2025) malam.
Ia mengatakan, di pintu masuk dirinya diarahkan sama petugas ke dermaga 2 reguler untuk naik kapal untuk berangkat menyeberang ke Pelabuhan Merak, Banten.
Namun, meski antrean sudah menumpuk hingga sepanjang 45 meter, rombongan pemudik motor ini masih bergeming di barisan antrean.
Petugas tambat ASDP Bakauheni belum melepas seutas tali yang menghalangi barisan pemudik motor di bagian depan, dan posisi kapal yang masih bongkar muatan yang dibawa dari Pelabuhan Merak baru keluar dari lambung kapal.
Entah siapa yang memulai, tiba-tiba suara klakson sepeda motor pemudik ini mulai terdengar dari barisan tengah, lalu merambat bersahutan hingga bagian belakang dan depan.
Tak hanya suara klakson saja, bahkan suara cempreng knalpot racing motor juga mulai terdengar bersahutan ikut ambil bagian. Kepulan asap knalpot pun mulai terlihat di langit-langit tenda khusus antrean sepeda motor. Semakin lama, suara knalpot dan klakson motor ini suaranya makin hingar terdengar membuat kebisingan di telinga.
“Ya ikut aja bang, biar cepet berangkat karena sudah dari selepas Maghrib tadi kita sudah menunggu untuk naik kapal,”kata Irwan lagi.
Taklama kemudian, pada barisan depan seorang petugas ASDP Bakauheni ada panggilan walky talky yang menyerukan agar pemudik motor diarahkan untuk menuju ke Dermaga 5 Reguler.
Saat itu juga, tali halangan yang ada di depan pemudik motor langsung dibuka, dan tanpa basa-basi lagi para pemudik motor ini langsung tancap gas sembari membunyikan klakson menuju ke Dermaga 5 Reguler untuk naik kapal seperti apa yang diarahkan oleh petugas.
Hanya berselang beberapa menit saja, kantong parkir yang dikhususkan untuk pemudik motor ini, sudah langsung terisi dan ramai lagi dengan pemudik motor yang akan kembali ke Pulau Jawa via Pelabuhan Bakauheni.
Salah seorang petugas ASDP Bakauheni saat ditemui dilokasi menuturkan, antrean kendaraan pemudik motor ini mulanya diarahkan masuk ke kapal di dermaga 1 dan 2 Reguler. Karena bongkar muatan belum selesai, lalu dipindahkan ke dermaga 5 Reguler agar tidak terjadi penumpukan kendaraan.
“Supaya nggak numpuk, kalau sudah banyak langsung dipindahkan (antrean) ke dermaga reguler lain yang kosong. Ya lihat aja, nggak sampai 10 menit sudah kosong dan langsung mulai ramai lagi, di kantong parkir pemudik motor ini,”kata dia kepada teraslampung.com.
Trafik kedatangan pemudik yang akan kembali ke Pulau Jawa via Pelabuhan Bakauheni, masih terus terjadi hingga malam ini dan sampai akhir pekan nanti.
Gelombang arus balik Lebaran 2025 ini, diprediksi akan terjadi Sabtu besok (5/4) dan Minggu (6/4) dikarenakan masih banyak pemudik dan kendaraan yang belum kembali ke Pulau Jawa.
Zainal Asikin/Teraslampung com