Pembangunan “Fly Over”Ki Maja-Ratu Dibalau Mulai Dibahas

Teraslampung.com — Pemerintah Kota (Pemkot) Bandarlampung telah memulai pembahasan  pembangunan jalan layang (fly over) sepanjang 278, 85 meter yang menghubungkan Jalan Ki Maja dengan Jalan Ratu Dibalau. Rencananya, proyek pembangunan jalan lay...

Pembangunan “Fly Over”Ki Maja-Ratu Dibalau Mulai Dibahas
Jalan layang ruas Jl. Ir. Juanda-Jl Gajahmada Bandarlampung.

Teraslampung.com — Pemerintah Kota (Pemkot) Bandarlampung telah memulai pembahasan  pembangunan jalan layang (fly over) sepanjang 278, 85 meter yang menghubungkan Jalan Ki Maja dengan Jalan Ratu Dibalau. Rencananya, proyek pembangunan jalan layang senilai Rp 35 miliar itu  akan dimulai pada  Maret 2015.

Rapat pembahasan pertama yang dilakukan oleh  Dinas PU, Badan Perencanaan Daerah (Bappeda) dan diikuti  Camat Labuhan Ratu dan Camat Tanjungsenang di ruang rapat Walikota, Rabu (21/1), membahas tentang pembebasan lahan warga.

“Tahap pertama ini, kita rencanakan adanya proses pembebasan lahan. Untuk di wilayah kita (Labuhanratu), ada 5 titik yang ada di Jalan Ki Maja. Di Ki Maja juga ada 2 bangunan yang dibebaskan, tapi itu masuk wilayah Kecamatan Wayhalim. Dan nanti, kita akan turun lagi untuk mengeceknya,” ujar Camat Labuhanratu Ardiansyah Makki,  usai mengikuti rapat.

Hal senada disampaikan, Camat Tanjungsenang, Eddy Gulvary. Menurut Eddy, di Kecamatan Tanjungsenang terdapat 10 titik yang nantinya akan dilakukan pembebasan lahan.

“Tahap pertama, kami  akan koordinasi untuk konsultasi dengan konsultan, bangunan mana saja yang terkena dampak pelebaran jalan flyover. Baru setelah tahu bangunan mana saja, PU bersama kita akan mengadakan pertemuan dengan pemilik bangunan,” jelasnya.

Sekretaris Dinas Pekerjaan Umum (PU) Bandarlampung, Putu, menyatakan pembahasan ini tentang sosialisasi ke masyarakat terkait ganti rugi  yang akan dibayarkan kepada masyarakat dari dampak dari pembangunan Fly Over tersebut.

”Terkait sosialisasi kemasyarakat apakah ada gejolak atau tidak nanti akan dibahas kepertemuan berikutnya. Kita masih proses awal ganti rugi dengan teman-teman kecamatan,”ujar Putu.

Menurut Putu,  pertemuan  selanjutnya untuk membahas Fly Over sepanjang 278,85 meter itu  akan berlanjut pada pekan depan.

Terpisah, pemilik usaha bengkel motor Tunas Jaya Motor Andreas yang lokasinya diaerah pembangunan fly over tersebut menyatakan keberatan jika Pemkot membangun fly over di sana karena akan memacetkan  usahanya.

Fly over akan  mematikan usaha saya, pastinya akan sepi jika bediri fly over di sini. Menurut saya fly over di sini tidak efektif  karena di ruas jalan ini  tidak begitu macet pada jam-jam sibuk.
Lebih baik kalau fly over berada  Way Halim. Daerah itu memang  macet,”tandasnya.

Rizky