Musisi Jazz Ireng Maulana Tutup Usia

Ireng Maulana (wikipedia.org) JAKARTA, Teraslampung.com — Indonesia kembali kehilangan musisi terbaiknya. Musisi jazz Ireng Maulana (72) meninggal dunia, Minggu dinihari (6/3/2016). Berita meninggalnya pemilik nama asli Eugene Lodewijk...

Musisi Jazz Ireng Maulana Tutup Usia
Ireng Maulana (wikipedia.org)

JAKARTA, Teraslampung.com — Indonesia kembali kehilangan musisi terbaiknya. Musisi jazz Ireng Maulana (72) meninggal dunia, Minggu dinihari (6/3/2016).

Berita meninggalnya pemilik nama asli Eugene Lodewijk Willem Maulana bertebaran di media sosial hanya beberapa menit setelah Ireng meninggal dunia. Hal itu setelaah  pihak Java Jazz 2016 melalui akun Twittwr Transvision menulis: “Keluarga besar Java Festival Production & Trans Corp Turut berbela Sungkawa atas wafatnya tokoh musisi Jazz bpk Ireng Maulana.” 

Beberapa musisi memasang tagar  #RIPIrengMaulana. Glenn Fredly, misalnya. melalui akun Twitter @GlennFredly menulis di Twitter: “Terimakasih Ireng Maulana atas bakti & karyamu untuk musik Jazz Indonesia..Rest in Love om Ireng,” tulis Glenn.

Musisi Rieke Roeslan melalui akun  @riekaroslan menulis: “Rip om ireng Maulana…kami akan selalu mengingatmu…karyamu abadi..,” kicau akun resmi Rieka satu jam lalu.”

Sebelum meninggal, Ireng diketahui menderita beberapa penyakit serius. Antara lain stroke dan jantung sejak 2014 lalu.


Ireng Maulana atau atau Eugene Lodewijk Willem Maulana lahir di Jakarta pada 15 Juni 1944.
Ireng Maulana putra adalah putra pasangan Max Maulana dengan Georgiana Sinsoe. Bakat musiknya menurun dari ayahnya, seorang pemain gitar asal Cirebon dan ibunya asal Sangir, adalah seorang penyanyi yang pandai memainkan piano. 

Nama Ireng diperoleh pada masa kanak-kanak. Adik kandung Kiboud Maulana ini terpaksa dititipkan orang tuanya kepada orang lain, untuk mengubah tabiatnya yang amat bandel. Kebetulan yang menerimanya adalah tetangganya, orang Jawa, yang kemudian memberi nama baru “Ireng”, yang artinya hitam, meskipun kulit si kecil anak putih bersih.

Menurut data wikipedia, sampai usia remaja Ireng belum berminat pada musik. Karena ada rasa tanggung jawab kepada keluarga, lantaran ayahnya meninggal, Ireng kemudian kursus bahasa Perancis dan mengetik, juga kursus pemegang buku bond A dan bond B. Namun bakat musiknya mulai menggoda. 

Pada usia 16 tahun, Ireng sudah bergumul dengan alat musik, terutama gitar. Dia mulai ikut-ikutan kakaknya Kiboud Maulana, yang waktu itu sudah menjadi gitaris kondang. Semula tujuannya bukan untuk mencari uang, hanya sekadar untuk gaya saja. Kemudian bergabung dengan grup band Joes & His Band, dan mulai turut serta pada festival-festival musik. Ternyata dalam lomba itu grupnya berhasil meraih juara ke dua, dan ia terpilih sebagai gitaris terbaik.

Dari kelompok Joes & His Band, ia bergabung bersama grup musik Gelora Samudra bermain di Hotel Des Indes Jakarta. Pada tahun 1960-an bersama Bing Slamet, Idris Sardi dan Eddy Tulis, mendirikan Band Eka Sapta. Grup musik ini ditampilkan oleh Mus Mualim, untuk mengisi acara Pojok Jazz TVRI pada tahun 1970-an. Keinginan memperdalam permainan gitar membuat Ireng bertekad hijrah ke luar negeri selama beberapa tahun. Dia belajar di City Line Guitar Centre Amerika Serikat, anehnya dia malah belajar memainkan gitar klasik. Setelah itu dilanjutkan untuk memperdalam musik di Konijnklijk Conservatorium, Den Haag, Belanda. Mulai mempelajari musik jazz justru dari Mus Mualim.Pada tahun 1964, ia pernah melawat ke New York, turut berpartisipasi mengisi acara New York World Fair.

Tahun 1978 mendirikan grup Ireng Maulana All Stars dengan delapan anggota antara lain, Benny Likumahuwa, (trombone), Hendra Wijaya (piano), Maryono (saksofon), Benny Mustapha (drums), Karim Tes (trompet), Roni, (bass) dan Ireng Maulana sendiri pada (gitar dan banjo). Kelompok ini terus berkembang hingga terbentuknya Ireng Maulana Associates, sebuah organisasi tempat bergabung para musisi jazz di Jakarta. Dengan lembaga ini pula Ireng menyelenggarakan pesta musik jazz internasional Jakarta Jazz Festival. Selain itu ia juga pernah ikut tampil di North Sea Jazz Festival di Belanda.

Dewira/wikipedia.org