Gafatar di Lampung: Mereka Syok karena Orang Tercintanya Menghilang (1)
Tedy P.Gunawan: adik kandungnya, Garda Arian Gunawan, menghilang sejak 11 Januari 2016. BANDARLAMPUNG, Teraslampung.com –– Masygul. Syok. Sedih, Hampa. Marah. Semua campur aduk jadi satu. Itulah yang dialami Tedy P Gunawan, warga...
| Tedy P.Gunawan: adik kandungnya, Garda Arian Gunawan, menghilang sejak 11 Januari 2016. |
BANDARLAMPUNG, Teraslampung.com –– Masygul. Syok. Sedih, Hampa. Marah. Semua campur aduk jadi satu. Itulah yang dialami Tedy P Gunawan, warga Jalan P. Bangka Blok F No. 35 RT 009, Kelurahan Sukabumi, Bandarlampung, dalam beberapa hari terakhir ini. Adik tercinta Tedy, Garda Arian Gunawan (24), tiba-tiba menghilang sejak tanggal 11 Januari 2016 lalu.
Kasus yang menimpa dr. Rica Tri Handayani dari Metro yang pernah hilang di Yogya karena diduga terkait aktivitas Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar), membuat Tedy makin waswas. Ia khawatir adiknya juga menjadi korban Gafatar: menghilang dan lepas dari keluarganya dan bergabung dengan ormas yang secara resmi disebut sesat oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) itu.
Makanya, ia pun buru-buru melaporkan hilangnya Garda ke Polres Bandarlampung, Minggu (17/1/2016).
“Adik saya sempat telponan saya ibu saya. Ia pergi sejak Senin siang, 11 Januari 2016 , sekitar pukul 11.00 WIB. Lewat telepon dia pamit sama ibu saya untuk melamar pekerjaan di Sekolah Tinggi Muhammadiyah di daerah Way Jepara, Kabupaten Lampung timur. Beberapa saat kemudian HP-nya tidak bisa dihubungii. Sampai sekarang tidak kembali. HP-nya tidak bisa dihubungi meskipun dalam kondisi aktif,” kata Tedy, saat melaporkan hilangnya adiknya kepada Polres Bandarlampung, Minggu (17/1).
Kemasygulan dan syok berat juga dialami Ermoni, ibu kandung Nirma Thano (29), warga perumahan Pemda Lampung, Wayhui Lampung Selatan. Pria yang sehari-hari bekerja sebagai PNS di Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bandarlampung itu meninggalkan rumah sejak akhir Desember 2015 lalu. Ia pun tak pernah masuk kerja.
Ridwansyah. PNS di Dishub Kota Bandarlampung, mengatakan kepergian Nirma Thano membuat ibunya syok berat.
“Mohon maaf ibu sedang syok berat. Beliau tidak bisa ditemui,” kata Ridwansyah, minta permakluman kepada wartawan yang mencoba mengonfirmasi hilangnya Nirma Thano.
Menurut Ridwadyah, Nirma Thano dan ibundanya memang tidak tinggal satu rumah karena sudah berkeluarga. Nirma Thano dan keluarganya tinggal di Way Hui, Lampung Selatan, sedangkan Ermoni (ibunda Nirma Thano) tinggal bersama mertuanya di Jalan Hasan 1 Perumahan Korpri, Sukarame, Bandarlampung.
Yang membikin ibunya makin syok, kata Ridwansyah, Nirma Thano pergi bersama istrinya, Rika Karolin (29, dan purtrinya yang masih balit, Cinde Serena Maherdeka (2).
BACA: Gafatar di Lampung: Mereka Syok karena Orang Tercintanya Menghilang (2)
TL-003/Mas Alina Arifin











