Dorong Pendidikan Perdamaian, YPSK Gandeng Stakeholders di Lamsel
Teraslampung.com — Yayasan Pengembangan Sosial Katolik (YPSK) Lampung menggelar Pelatihan Advokasi di Hotel Sheraton ,Bandar Lampung (20/11/2024). Pelatihan ini sendiri merupakan bagian dari Proyek Penguatan Ikatan Sosial: Mendorong Praktik Ink...

Teraslampung.com — Yayasan Pengembangan Sosial Katolik (YPSK) Lampung menggelar Pelatihan Advokasi di Hotel Sheraton ,Bandar Lampung (20/11/2024).
Pelatihan ini sendiri merupakan bagian dari Proyek Penguatan Ikatan Sosial: Mendorong Praktik Inklusif Berbasis Budaya untuk Pencegahan, Kesiapsiagaan, dan Penyelesaian Konflik melalui Pembangunan Perdamaian yang didanai oleh Child Fund dan Uni Eropa.
Kris dari YPSK menjelskan pelatihan ini diberikan kepada pemerintah, Organisasi Sosial Masyarakat Berbasis Orang Muda mengenai strategi advokasi yang efektif untuk perubahan kebijakan.
”YPSK mendorong organisasi masyarakat melakukan adokasi terhadap prioritas pembangunan daerah dan anggaran untuk mengintegrasikan praktik pembangunan perdamaian berbasis budaya di sekolah dan masyarakat,ujarnya.
Ia juga menambahkan bahwa pelatihan advokasi ini sendiri bertujuan untuk meningkatan kapasitas untuk perwakilan Sekolah, Desa, dan Orang muda dalam mempengaruhi prioritas dan anggaran kebijakan pemerintah daerah,
“Acara ini juga dimaksudkan untuk menyampaikan hasil penerapan, praktek baik, dan dampak dari Program Pendidikan Perdamaian yang berkontribusi pada program-program pemerintah dan membangun integrasi dan kolaborasi dengan pemerintah dan stakeholder dalam rangka memastikan keberlanjutan program,’tambahnya.
Pelatihan ini sendiri diikuti oleh perwakilan sekolah dampingan, kepala desa, OPD terkait dan organisasi masyarakat yang terlibat dalam program yang telah berjalan selama dua tahun tersebut.
Sementara itu Purna Adi Swasana menambahkan bahwa diharapkan kedepan pendidikan perdamaian ini dapat terintegrasi baik melalui metode pembelajaran di sekolah-sekolah maupun melalui kurikulum.
Lewat kolaborasi bersama harapannya akan lahir rekomendasi dalam rangka agar program ini dapat terus berlanjut sebagai upaya mendorong sekolah yang damai dan membangun karakter peserta didik yanga kan berperan sebagai agen-agen perdamaian,” pungkasnya.