Bunuh Diri Berulang-Ulang

Budi Hutasuhut Hanya ada satu tempat di dunia ini yang bisa membuat manusia mati berulang-ulang. Kau mengenalnya sebagai politik dan kau sangat tertarik untuk “mati berulang-ulang”. Sekarang aku ceritakan kenapa tempat itu luar biasa. Mum...

Bunuh Diri Berulang-Ulang
Ilustrasi

Budi Hutasuhut

Hanya ada satu tempat di dunia ini yang bisa membuat manusia mati berulang-ulang. Kau mengenalnya sebagai politik dan kau sangat tertarik untuk “mati berulang-ulang”.

Sekarang aku ceritakan kenapa tempat itu luar biasa. Mumpung di Provinsi Lampung sedang banyak orang yang ingin bunuh diri dengan terjun ke dalam ceruk politik yang luar biasa itu. Usaha mereka itu berkaitan dengan rencana Komisi Pemilihan Umum (KPU) Lampung menggelar Pilkada Pemilihan Gubernur Lampung, yang direncanakan 2018.

Beberapa kepala daerah sudah mulai menemui dukun politik, meminta restu, dan minta dipudunkan jampi-jampi. Ada yang disuruh agar membentuk kelompok-kelompok pemandu sorak, yang pekerjaannya meriuhkan suasana. Si pemandu sorak bekerja dengan media sosial, tiap hari bertepuk-tangan. Tiap hari komentar, tiap hari….

Tak ada hari tanpa menyatakan eksistensi diri sebagai bagian dari Kawan Si Fulan. Semua dilakukan dengan kesadaran dan keyakinan diri. Kita berdoa semoga Tuhan mengijabah semua keinginan baik.

Kenapa para kepala daerah begitu menggebu? Tidak lain karena politik butuh massa. Pilgub butuh orang-orang banyak. Dan, saya, sebetulnya berpikir sama. Cuma, saya terlambat beberapa langkah dibandingkan para kepala daerah yang ingin menjadi calon Gubernur Lampung.

Mereka mencalonkan diri karena merasa Gubernur Lampung M. Ridho Ficardo harus diganti. Saya juga punya perasaan seperti itu. Tapi, saya kalah cepat. padahal, saya juga berpikir, dalam suasana Pilgub, alangkah bagusnya membuka bisnis baru: jual beli kelompok.

Saya bisa membangun banyak kelompok di berbagai pelosok Lampung. Kelompok itu saya beri nama apa saja, lalu saya fasilitasi. Mereka percaya saya akan jadi Gubernur Lampung, karena saya layak menggantikan posisi Ridho Ficardo.

Dalam politik, kelompok itu aset. Saya bisa berpikir bisnis. Aset itu laku dijual. Saya jual dan tentu saya akan untung. Karena, saya tahu, kalau saya tetap ngotot maju sebagai Gubernur Lampung, maka sama saja dengan “saya melakukan bunuh diri” .

Para kepala daerah baru saja jadi kepala daerah. Euforia pendukung saat Pilkada serentak pada 2015 lalu memang masih hangat. Tapi, saya tahu persis, saat Pilkada lalu, saya nyaris menggadaikan keimanan saya. Dan, tentu, dalam Pilgub, saya juga harus berhitung dengan kalkulator yang lebih besar.
Politik adalah cara bunuh diri berulang-ulang. Kau mati hari ini, besok kau mencalon lagi, lalu mati lagi kau.