Beti Membunuh Anak Kandungnya Sendiri Diduga karena Bisikan Ghaib
Zainal Asikin|teraslampung.com LAMPUNG SELATAN — Ketua RT Desa Rangai Tritunggal, Hermanto (50), mengatakan Andre bersama Beti dan anak satu-satunya bernama Revan (1 tahun) baru sekitar tiga bulan terakhir ini tinggal mengontrak di rumah milik...

Zainal Asikin|teraslampung.com
LAMPUNG SELATAN — Ketua RT Desa Rangai Tritunggal, Hermanto (50), mengatakan Andre bersama Beti dan anak satu-satunya bernama Revan (1 tahun) baru sekitar tiga bulan terakhir ini tinggal mengontrak di rumah milik kerabat Hermanto di Desa Rangai Tritunggal, Kecamatan Katibung, Lampung Selatan.
Menurut Hermanto, saat istrinya membunuh anak kandungnya dengan cara menggorok leher anaknya suaminya sedang tidak ada di dalam rumah. Sedangkan anak Beti sedang tidur.
“Mereka aslinya dari Padang Cermin, Pesawaran, dan baru tiga bulan ini tinggal disini. Kesehariannya Andre, bekerja sebagai nelayan dan istrinya Beti hanya di rumah saja bersama anaknya (korban),”ujarnya kepada teraslampung.com saat ditemui dilokasi kejadian, Jumat (14/4/2017).
Hermanto menuturkan, sebelum peristiwa tragis yang mengakibatkan Revan tewas dengan luka gorokan dileher yang dilakukan ibunya, Beti. Malam sebelum kejadian sekitar pukul 20.00 WIB, ia sempat melihat mereka jalan bersama baru pulang dari rumah kerabatnya.
Kemudian sekitar pukul 21.00, kata Hermanto, ia mendengar ada suara teriakan minta tolong dan beberapa warga lainnya juga langsung ramai karena mendengar jeritan tersebut. Teriakan itu, berasal dari rumah yang ditempati Andre bersama istri dan anaknya Revan yang masih berusia satu tahun.
“Ternyata di rumah itu Beti telah membunuh anaknya sendiri dengan menggorok lehernya dengan sebilah golok. Saat saya dan para tetangga datang, Andre sudah menggendong anaknya yang sudah terluka dilehernya,”ungkapnya.
Menurutnya, golok yang dipakai untuk menggorok leher anaknya itu dibuang pelaku ke belakang rumahnya (ke laut/pantai).
Hermanto mengaku saat kejadian tersebut Andre sedang mengobrol di samping teras rumahnya bersama Deni, sepupu Hermanto. Mendengar istrinya tertawa dan teriak, Andre yang curiga saat itu juga langsung lari dan masuk ke dalam rumahnya.
“Saat dilihat, leher anaknya sudah digorok istrinya. Ruang tengah rumah Andre bersimbah darah. Saat digorok ibunya, Revan sedang tidur,” katanya.
Dikatakannya, setelah menggorok leher anak kandungnya, saat itu Beti duduk terdiam dan bengong dengan tatapan kosong.
“Ia lalu tertawa. Setelah itu menangis. Begitu sadar, ia pun menangis dan menyesal,” tutur Hermanto.
Hermanto mengutarakan, selama tinggal menggontrak di daerah ini, keluarga mereka baik-baik saja dan tidak pernah ada keributan di keluarganya. Meski agak pendiam, pelaku orangnya ramah dan baik dengan tetangga.
“Ia rajin beribadah. Shalat lima waktu tidak pernah ditinggal dan rajin menjalankan puasa Senin-Kamis,” katanya.
“Kalau dibilang sayang, pelaku sayang benar dengan anaknya. Bahkan kalau kepanasan sedikit saja, anaknya ini tidak boleh sama sekali terkena panas dengan Beti,”imbuh Hermanto.
Hermanto mengaku, Beti memang sering kemasukan hal-hal ghaib. Hal itu sudah banyak diketahui para tetangganya.
“Terkadang saat lagi jalan, tiba-tiba dia (Beti) jatuh saat itu juga langsung menyeringai an tatapan matanya kosong. Setelah sadar dan ditanya, Beti tidak tahu sebenarnya yang terjadi dengan dirinya. Dalam seminggu, pelaku bisa tiga kali kemasukan hal ghaib. Saat kerasukan, kata yang diucapkan dari mulutnya itu menyebut nama Pak Gunawan. Tapi saya tidak tahu, siapa sosok Gunawan itu,”terangnya.
Menurutnya, kalau Beti (pelaku) ini tidak diobati, khawatirnya kedepan akan terulang kejadian serupa entah kepada siapa lagi korbannya.
Diketahui, diduga pengaruh bisikan ghaib, ibu rumah tangga (IRT) Beti Selvia Ningsih (23) istri Andrianto alias Andre (25) menghabisi nyawa putranya sendiri, Revan Adi Wijaya yang masih berusia satu tahun dengan menggorok lehernya di rumahnya di Dusun Rangai Barat, Desa Rangai Tritunggal, Kecamatan Katibung, Lampung Selatan, Kamis (14/4/2017) malam sekitar pukul 21.30 WIB.
Hingga saat ini, motif pembunuhan yang dilakukan oleh ibu kandungnya sendiri tersebut, belum diketahui secara pasti. Saat ini aparat kepolisian Polsekta Tanjungan, Lampung Selatan masih mendalami motif pembunuhan tersebut dan mengecek kondisi psikologi pelaku.