Belum Diketahui Motif Penembakan Pemred Tabloid “Fokus Lampung” Hingga Tewas
Zainal Asikin/teraslampung.com Jenazah Beni saat akan dibawa oleh pihak keluarga dan petugas kepolisian kerumah duka usai dilakukan visim di Rumah Sakit Abdoel Moeloek, Bandarlampung, Senin dini hari ((26/1). BANDARLAMPUNG- Polisi mas...

Zainal Asikin/teraslampung.com
Jenazah Beni saat akan dibawa oleh pihak keluarga dan petugas kepolisian kerumah duka usai dilakukan visim di Rumah Sakit Abdoel Moeloek, Bandarlampung, Senin dini hari ((26/1). |
BANDARLAMPUNG- Polisi masih terus melakukan penyelidikikan terkait tewasnya Pemimpin Redaksi (Pemred) Tabloid Fokus Lampung, Beny Faisal, Minggu malam (25/1), di depan rumahnya, di Jl. Pulau Raya III Nomor 46 Perumahan Way Kandis, Kecamatan Tanjungsenang, Bandarlampung. Polisi belum bisa memastikan motif penembakan tersebut.
Sementara para tetangga terus berdatangan begitu mendengar ada letusan di luar rumah dan mendapati Beni tergeletak bersimbah darah. Baca: Pemred “Fokus Lampung” Tewas Ditembak di Depan Rumahnya
Ketua RT setempat, M.Kabul (44) menceritakan, jika kejadian tersebut belum diketahui secara pasti motif penembakan yang dilakukan oleh tiga orang yang tidak dikenal.
”Saat korban melihat CCTV, korban melihat ada tiga orang yang mencurigakan didepan rumahnya,” kata dia ditempat kejadian.
Menurut Kabul, pelaku diduga mengendarai sepeda motor. Mengetahui ada orang keluar dari dalam rumah, kemudian satu pelaku berdiri mengarahkan senjata api ke arah tubuh korban. Satu pelaku lagi turun dari sepeda motor mendatangi korban.
”Mungkin setelah mengetahui korban tersungkur, semua pelaku langsung pergi meninggalkan rumah korban dengan mengendarai sepeda motor. Korban selanjutnya dibawa ke rumah sakit Imanuel, namun nyawa korban sudah tidak tertolong. Selanjutnya korban dibawa rumah sakit Umum Abdul muluk untuk dilakukan visum,” tuturnya.
Berdasarkan keterangan warga sekitar yang dihimpun Teraslampung,comdi lokasi kejadian,salah satu tetangga korban, Rahmat menuturkan, bahwa pada saat kejadian sebagian besar warga terutama para kepala rumah tangga (laki-laki) sedang mengikuti acara pengajian yang lokasinya tidak jauh dari rumah korban dan istri korban, Beny juga ikut dalam acara pengajian tersebut.
Sedangkan Beniyang diketahui memiliki hobi memancing ikan, sedang berada di rumah sambil menunggu dua anaknya yang masih kecil. Warga menduga, menjelang kejadian, Beni melihat ada seorang pria tak dikenal mondar-mandir di depan rumahnya.
“Saat itu di depan rumah Beny, ada empat sepeda motor yang belum sempat dimasukkan ke dalam rumah. Namun korban Beni bisa mengawasinya melalui kamera CCTV yang terpasang menghadap jalan di dekat pintu rumah miliknya,”ujar salah seorang warga kepada teraslampung.com, Minggu (25/1) dini hari.
Saat melihat ada orang mendekati sepeda motornya, sambungnya warga, korban bergegas lari keluar rumah sambil membawa senjata jenis tombak trisula dari dalam rumah. Korban lalu menghampiri orang yang mencurigakan tersebut. Diduga sempat terjadi keributan, kemudian korban akhirnya mencoba lari untuk menghidar karena melihat moncong senjata api yang dibawa oleh pelaku diarahkan ke tubuhnya dan tak lama kemudian terdengar suara letusan.
“Saya kira bunyi letusan yang saya dengar tadi itu mercon, begitu saya hampiri ternyata korban Pak Beny itu sudah jatuh tergeletak dengan bersimbah darah. Hanya dalam hitungan detik saja mas kejadian itu, warga lalu segera menyebar menyari pelaku dan warga yang tengah mengaji pun keluar melihat kondisi korban. Saya dan warga lainnya, mengangkat korban dan bagian punggungnya sudah penuh darah,”jelas Rahmat
sementara menurut Wakapolsekta Kedaton, Iptu Markoni di lokasi kejadian mengatakan, dari kejadian tersebut, pihaknya menyita kamera CCTV dan tumbak trisula milik korban. Namun untuk Motif kejadian tersebut masih dalam penyelidikan petugas. Tetapi dari keterangan warga, diduga pelaku hendak mencuri sepeda motor korban, aksi pelaku tersebut dipergoki oleh korban.
“Jadi korban Beny ini mengetahui ada yang ingin mencuri, lalu korban melihat dari kamera CCVT yang ada di rumahnya. Kemungkinan kejadian ini ada kemungkinan adanya motif dendam atau lainnya yang berkaitan dengan pekerjaan korban, yang jelas kasus ini masih dalam penyeldikan karena keluarga korban juga belum bisa dimintai keterangan,” kata Iptu Markoni.
Terpisah, Kabag Ops Polresta Bandarlampung, Kompol Fidelis Timuranto mengatakan, pihaknya belum dapat mengungkapkan kronologis kejadian tersebut dengan alasan kasusnya saat ini masih dalam penyelidikan petugas dilapangan.
”Ini masih proses penyelidikan petugas dilapangan, namun bisa kita pastikan kejadian ini murni adalah kriminalitas,” kata Fidelis saat ditemui di ruang jenazah RSU Abdoel Moeloek, Senin dinihari (26/1) dinihari.
Menurutnya, petugas langsung membentuk tim untuk memburu para pelaku. Tim tersebut rencananya akan bekerja keras dan diharapkan segera membuahkan hasil yakni menangkap pelaku penembakan.
”Kita sama-sama berdoa, semoga tim pemburu yang kita tugaskan dapat secepatnya menangkap pelaku sehingga dapat diketahui apa motif dari kejadian tersebut,” tegasnya.
Dari pantauan di rumah Beni Faisal, jasad korban sudah dibawa pulang oleh pihak keluarga setelah dilakukan visum oleh pihak RSUAM. Pagi ini (26/1) rencananya jenazah Beni akan dimakamkan di TPU setempat.
Korban meninggalkan dua anak yakni Eca (8 ) dan Gatan (2) dan seorang istri (Novita Sari). Warga setempat, nampak masih tengah berkumpul di rumah duka.