Anjing Kesal, Unta Masygul
Anjing itu bersungut-sungut. Pagi itu namanya selalu disebut banyak orang. Padahal, ia tak melakukan tindak kejahatan. “Aku kesal. Kenapa keberadaanku seolah hanya jadi tempat sumpah serapah. Tiap saat namaku disebut,” keluh anjing pada u...
Anjing itu bersungut-sungut. Pagi itu namanya selalu disebut banyak orang. Padahal, ia tak melakukan tindak kejahatan.
“Aku kesal. Kenapa keberadaanku seolah hanya jadi tempat sumpah serapah. Tiap saat namaku disebut,” keluh anjing pada unta.
“Namaku juga. Padahal, aku hidup di padang pasir. Ini kejadian yang nggak biasa,” sahut onta masygul.
“Wah, kalo kamu sih masih mending. Namamu disebut hanya yang kadang-kadang aja. Nggak sesering namaku,” anjing menjelaskan.
Kumpulan kecebong yang sedang berenang dalam ember merah pun tak mau kalah. Beberapa bulan terakhir namanya pun jadi bahan olokan.
“Bukan hanya kamu berdua. Namaku juga sering jadi bahan ejekan. Kenapa orang suka dengan namaku? Padahal, banyak nama hewan yang lebih menarik, ketimbang nama kita,” ujar kecebong penasaran.
“Betul!!!” Seru anjing dan onta berbarengan. “Apa nama hewan yang menarik itu?”
“Ikan tongkol!!!” jawab mereka kompak.
Komarudin







