70 Persen Dinikmati Kelompok Menengah, Subsidi BBM Akan Dialihkan ke Pupuk, Benih, dan Irigasi

Presiden Joko Widodo saat memimpin Rakornas di Istana Negara, Jakarta, Selasa (4/11/2014). Foto: sekretariat kabinet JAKARTA, Teraslampung,com — Presiden Joko Widodo  membuka Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas)  yang dihad...

70 Persen Dinikmati Kelompok Menengah, Subsidi BBM Akan Dialihkan ke Pupuk, Benih, dan Irigasi

Presiden Joko Widodo saat memimpin Rakornas di Istana Negara, Jakarta, Selasa (4/11/2014). Foto: sekretariat kabinet

JAKARTA, Teraslampung,com — Presiden Joko Widodo  membuka Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas)  yang dihadiri para Gubernur,  para Kapolda seluruh Indonesia, dan  para menteri Kabinet Kerja, di Istana Negara, Jakarta, Selasa (4/11).

Dalam arahannya, Presiden Joko Wdodo (Jokowi)  menyinggung  Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) saat ini yang makin berat, terutama karena besarnya subsidi untuk Bahan Bakar Minyak (BBM) dan pembiayaan pembangunan infrastruktur.

Presiden Jokowi mengajak semua peserta Rakornas untuk membandingkan subsidi BBM dikaitkan untuk pembangunan pendidikan dan kesehatan. “Coba bandingkan selama 5 tahun subsidi BBM Rp  714 triliun, sedangkan untuk kesehatan hanya Rp 202 triliun, kemudian insfrastruktur Rp  577 ttiliun. Ini yang mau kita buka terkait subsidi. Ini hanya dibakar-dibakar saja,” tegasnya.

Presiden meminta para gubernur untuk memahami, dan menjelaskan kepada masyarakat masalah besarnya subsidi BBM yang melebihi anggaran untuk kesehatan dan pembiayaan infrastruktur itu. Menurut Jokowi, selama ini 71 persen yang menikmati subsidi adalah kelompok masyarakat menengah ke atas.

“Ini hasil studi,” lanjut Jokowi.

Presiden Jokowi juga menyampaikan tantangan ekonomi baik eksternal maupun internal yang membuat defisit neraca berjalan.

“Faktor eksternal menyangku masalah suku bunga The Fed, harga komoditas global stagnan. Adapun faktor internal menyangkut besarnya subsidi BBM, dan defisit neraca berjalan,” kata Jokowi.

Oleh sebab itu, dalam kesempatan itu, Presiden Jokowi menyampaikan rencana pemerintah untuk melakukan pengalihan subsidi BBM ke subsidi pupuk dan benih, irigasi dan bendungan.

Dalam acara yang dihadiri oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla itu, Presiden Jokowi juga menyampaikan targetnya pada tiga tahun mendatang telah swasembada pangan. “Bukan hanya beras namun komoditas pangan lainnya,” tegasnya.

Untuk itu, menurut Presiden Jokowi, Kementerian Pekerjaan Umum (PU) dan Perumahan Rakyat (Kemen PU dan Pera) bersama dengan Kementerian Pertanian (Kementan) akan melakukan perbaikan yang terintegrasi dengan program pemerintah provinsi, kabupaten dan kota.

Selain itu, lanjut Jokowi subsidi BBM akan diarahkan kepada mesin kapal dan pendingin ikan. Kemudian, penambahan modal usaha mikro, dan juga tanbahan biaya infrastruktur.

“Infrastruktur seperti pelabuhan dan targetnya ada 24 yang diperluas dan dibangun melalui investasi,” kata Presiden Jokowi seraya berharap dipermudahnya masalah perizinan dan pembebasan.

Dalam kesempatan itu, Presiden Jokowi juga menyampaikan agenda maritim, yang dimaksudkan untuk membuat harga yang sama dan distribusi logistik yang lebih baik.

Sebelumnya dalam laporannya, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo menyampaikan, Rakornas diselenggarakan karena pemerintah ingin ada sinergi yang sama hingga bupati, wali kota, camat dan kepala desa.

“Pemerintaan baru ini ingin ada kesatuan misi bagamana visi dan misi Presiden berjalan, dan ada sinergi bersama antara Gubernur, Kapolda, Pangdam, Kajati, Kejaksaan, Korem smp jajaran kecamatan,” kata Tjahjo.

Setelah Presiden Jokowi menyampaikan pokok-pokok arahan yang akan jadi pegangan seluruh gubernur, menurut Mendagri, nantinya akan ada raker dengan gubernur dan walikota.

Dewi Ria Angela/R/SK