Selama Oktober, OJK akan Gelar Bulan Inklusi Keuangan

TERASLAMPUNG.COM--Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Lampung akan menggelar Bulan Inklusi Keuangan (BIK) pada Oktober 2022.

Deputi Direktur Pengawasan Lembaga Jasa Keuangan (LJK), Aprianus Jhon Risnad, mengatakan BIK  merupakan kegiatan tahunan OJK untuk meningkatkan  inklusi yang berkelanjutan.

“Tahun ini BIK mengangkat tema ‘Inklusi Keuangan Meningkat Perekonomian Semakin Kuat’,” kata Aprianus Jhon Risnad dalam  konferensi pers terkait Bulan Inklusi Keuangan (BIK) di kantor OJK Lampung, Kamis (6/10/2022).

Menurutnya, kegiatan akan dilakukan OJK bersama kementerian, lembaga , POJK, dan stakeholder seluruh Indonesia selama satu bulan penuh pada bulan Oktober.

“Kampanye dan sosialisasi tentang inklusi keuangan dan produk jasa keuangan yang berinsentif dengan adanya promo-promo yang diberikan industri keuangan / perbankan pada nasabahnya,” kata dia.

Aprianus mengatakan, BIK bertujuan untuk  membuka akses keuangan terhadap masyarakat. Angka inklusi Lampung berada pada 76,19 persen angka ini cukup tinggi.

“Tetapi angka literasinya rendah. Dan ini menjadi pekerjaan rumah kita.Banyak sudah akses produk jasa keuangan tapi tidak paham akan produk tersebut.dan ini akan kita sosialisasi sampai pada tingkat desa.

Selain literasi keuangan, kata Aprianus, selama BIK berlangsung juga ada kampanyekan budaya menabung. Mengkampanyekan budaya menabung bukan hanya pada sektor industri jasa keuangan bahkan pada tingkat anak anak.

“Menabung ini bukan besar kecilnya uangnya tapi sedang membangun dan mengelola keuangan untuk menjadi habit/ kebiasaan. Mendorong pembukaan rekening.Mempublikan dan mengoptimalkan program inklusi keuangan, simpel simpanan pelajar, simuda simpanana mahasiswa dan pemuda, kejar satu rekening satu pelajar, laku pandai, pinjol, kredit ultra mikro. Semua kegiatan itu dlakukan secara serentak secara nasional di seluruh Indonesia termasuk provinsi Lampung pada bulan Oktober,” katanya.

Ada juga kegiatan edukasi keuangan , ada kampung sadar asuransi, pembukaan rekening, polis dan produk lainnya.

“OJK juga memfasilitasi pemberian kredit pembiayan bagi UMKM bagi provinsi kab dan kota, dan ada akat kredit bagi UMKM, pameran produk secara online dan offline. Target literasi inklusi keuangan kita 50 persen masyarakat kita sudah paham benar apa produk keuangan .