Puluhan Preman di Lampung Ditangkap

Zainal Asikin/teraslampung.com Puluhan dari ratusan orang yang diduga yang ditangkap polisi ini dikumpulkan di Polda Lampung. Mereka diberi pengarahan sebelum dimasukkan tahanan dan diproses hukum.  BANDARLAMPUNG- Operasi Cempaka 201...

Puluhan Preman di Lampung Ditangkap

Zainal Asikin/teraslampung.com

Puluhan dari ratusan orang yang diduga yang ditangkap polisi ini dikumpulkan di Polda Lampung. Mereka diberi pengarahan sebelum dimasukkan tahanan dan diproses hukum. 

BANDARLAMPUNG- Operasi Cempaka 2015 yang dilakukan Kepolisian Daerah (Polda) Lampung beserta jajaran selama satu minggu sejak tanggal 21- 27 Januari 2015 berhasil menangkap 159 orang yang diduga preman. Dari ratusan orang tersebut, 30 di antaranya ditahan karena tersangkut kasus kriminal. Sedangkan 129 lainnya dibebaskan karena tidak cukup bukti.

Polisi juga  berhasil menyita barang bukti berupa 14 pucuk senjata api rakitan, enam butir amunisi, dan 16 senjata tajam, 27 unit sepeda motor berbagai jenis, satu unit handphone, 10 set kartu, uang senilai Rp2,3 juta, satu buah tas, satu paket kecil sabu dan satu kilogram ganja serta 135 liter tuak dan dua jerigen dan 17 botol minuman keras.

“Yang kami pulangkan ada 129 orang, sedangkan yang diproses 30 orang seperti kasus curat 5, narkotika 7, perjudian 10, pemalakan 1, sajam dan senpi 6, dan pencabulan 1,” kata Kasubdit III Kejahatan dan Kekerasan (Jatanras) Direktorat Kriminal Umum Polda Lampung, AKBP Ruli Andi Yunianto didampingi Kabid Humas Polda Lampung, AKBP Sulistyaningsih, Rabu (28/1).

Menurut Rusli,  Operasi Cempaka digelar  untuk menanggulangi  kejahatan yang terjadi di wilayah hukum Polda Lampung, seperti premanisme, penyalahgunaan senjata api, dan senjata tajam.

“Kami banyak mendapatkan laporan dari masyarakat terkait kasus pencopetan, penjambretan, pemalakan, pembegalan, dan perampokan. Operasi Cempaka 2015 ini digelar untuk mewujudkan situasi kamtibmas yang kondusif,” kata Ruli, Rabu (28/1).

Menurut Rusli,  ratusan preman tersebut diamankan di sejumlah lokasi seperti pasar, stasiun, terminal, cafe, dan para pengemudi atau sopir truk yang melintas di jalan lintas sumatera. Menurutnya bahwa tempat-tempat tersebut kerap terjadi aksi tindakan kriminalitas.

“Kalau mereka cuma pakai tato dan tidak bawa KTP, mungkin hanya dibina, Tapi yang disinyalir sering memalak dan membawa senjata api dan senjata tajam serta penyalahgunaan narkotika, akan kita jerat dengan Undang-Undang terkait,” ungkapnya.

Rusli mengaku  pihaknya akan mengelar operasi secara rutin. Para preman yang terjaring operasi nantinya akan diberikan pembinaan, kemudian didata dan dikembalikan pada keluarga. Sementara, bagi yang terbukti melakukan tindak kriminal akan dilakukan penyelidikan lebih lanjut.

Rusli menegaskan, untuk menciptakan situasi keamanan dan ketertiban masyarakat yang kondusif, pihaknya tidak hanya melakukan saat adanya Operasi Cempaka saja.

“Jadi tidak hanya dalam operasi ini saja. Kedepannya, terus akan kita tingkatkan keamanan di wilayah hukum Polda Lampung,” tandasnya.