Polda Lampung Ekspose Program “Quick Win Polri 2015”
Zainal Asikin/teraslampung.com Ekspose Assesment Center Polda Lampung, Kamis (5/2/2015) BANDARLAMPUNG-Guna mengetahui kemampua anggota Polri menempati suatu jabatan tertentu, Biro Pembinaan Karier SDM Polda Lampung akan melakukan  ...
Zainal Asikin/teraslampung.com
| Ekspose Assesment Center Polda Lampung, Kamis (5/2/2015) |
BANDARLAMPUNG-Guna mengetahui kemampua anggota Polri menempati suatu jabatan tertentu, Biro Pembinaan Karier SDM Polda Lampung akan melakukan Program “Quick Win Polri 2015”. Ekspose program tersebut digelar di Gedung Assessment Center di Polda 2 Lampung, di jalan Dr.Warsito, No.1, Telukbetung Utara Bandarlampung, Kamis (5/2).
“Di Lampung, Program Quick Win Polri 2015 merupakan program rekruitmen terbuka melalui Assessment Center Polda Lampung,”kata Kabag Binkar Ro SDM Polda Lampung, AKBP. Edi Purnomo dan Wadir Pam Obvit, AKBP. Joko Susilo, di dampingi Kabid Humas Polda Lampung, AKBP. Sulistyaningsih.
Gedung tersebut terdiri 11 ruangan untuk uji kompetensi yang diantaranya ruang pengarahan, diskusi, monitor dan pengamatan, rekam data, laboratorium, serta tiga ruangan yang digunakan untuk wawancara, lalu terdapat juga ruang tunggu, makan dan mushala. Fasilitas yang lengkap tersebut merupakan sarana penunjang sesuai standar prosedur operasional assessment center yang ada di Polda Lampung.
Fasilitas yang tersedia di Gedung Asessment Center di Polda 2 Lampung ini, sudah cukup memadai, sebab itu dianggap salah satu yang telah telah memenuhi syarat untuk bisa melangsungkan uji atau test rekruitment terbuka. Selain fasilitas, Assessor disini berjumlah 22 orang, 19 anggota Polri dan 3 PNS yang telah teruji (Profesional) dan ahli dalam bidangnya masing-masing.
Menurut Edi, tes yang dilakukan di sini untuk mengetahui kemampuan dan kekurangan atau menambah ilmu seorang yang ingin menempati suatu jabatan atau pejabat itu sendiri, agar yang bersangkutan bisa mengetahui layak atau tidaknya dia menjabat suatu jabatan dengan cara yang profesional.
“Tes yang di lakukan di sini tidak hanya untuk institusi Polri saja, sudah dua instansi lain yang ikut tes diantaranya, PNS Pemerintahan Kota Metro dan Pegawai Pelindo, Panjang Bandarlampung,”ujar Edi Purnomo.
Sementara itu, Wadir Pamobvit, AKBP. Joko Susilo menambahkan, tes ini di lakukan untuk mengukur kemampuan seseorang, dalam hal kecerdasan, prilaku, dan bagaimana tingkatan inisiatif dalam mengatasi permasalahan terjadi.
“Jadi tes yang di lakukan tidak hanya sebatas pengetahuan dalam bidangnya saja, melainkan juga ada tes diskusi yang semua pesertanya dianggap pemimpin yang memiliki insiatif mengatasi permasalah yang terjadi, dan ada juga tes wawancara untuk mengetahui layak atau tidaknya peserta dalam menduduki jabatan.
Menurut Joko, tesnya memang ketat dan dilakukan secara profesional, Peserta harus melalui seleksi terlebih dahulu baru akan di ketahui apakah peserta memenuhi syarat atau tidak memenuhi syarat.
“Jika tidak memenuhi syarat maka peserta tidak akan di panggil,”kata Joko Susilo.
Joko mengatakan, selain diuji kemampuannya, peserta juga akan diuji kreativitas dan inovasinya. “Jika ingin menduduki suatu jabatan, hasil tes juga harus di landasi dengan prilaku peserta ketika ia bertugas,” katanya.
Dicontohkannya, meskipun peserta yang telah dinyatakan lulus dengan predikat atau skor terbaik namun saat bertugas ia memiliki permasalahan di kesatuan atau di rumah tangganya, maka ia harus menyelesaikan permasalahannya terlebih dahulu dan sementara tidak bisa menduduki jabatan yang di maksud.
“Untuk menggantikannya, maka predikat kedua yang tidak memiliki masalah yang akan menjabat, dan begitu seterusnya,”ungkap Joko Susilo.







