Pilwakot Bandarlampung, Maruli Masih Ngotot Ingin Duet dengan Eva Dwiana

Maruly Hendra Utama BANDARLAMPUNG, Teraslampung.com– Maruli Hendra Utama , salah satu bakal calon Walikota Bandarlampung, berharap bakal calon incumbet Walikota Herman HN tidak melarang istrinya Eva Dwiana untuk tampil bersama diriny...

Pilwakot Bandarlampung, Maruli Masih Ngotot Ingin Duet dengan Eva Dwiana
Maruly Hendra Utama

BANDARLAMPUNG, Teraslampung.com–
Maruli Hendra Utama , salah satu bakal calon Walikota Bandarlampung, berharap bakal
calon incumbet Walikota Herman HN tidak melarang istrinya Eva Dwiana untuk
tampil bersama dirinya.  
Menurut Maruli, hal tersebut
adalah  hak rakyat Bandarlampung untuk
mendapatkan pemimpin baru, mengingat kegagalan Herman HN kemarin dalam Pilgub
melawan Ketua DPD Demokrat Lampung M. Ridho Ficardo.
“Dalam kancah politik
jika sudah kalah bertarung sulit rasanya akan memenangkan pertarungan
berikutnya,” kata Maruli, Selasa (21/4).
Maruli mengatakan sejarah
pilkada di Bandarlampung mencatat bahwa calon incumbent tidak pernah menang
dalam pilkada Bandarlampung.
“Nah itu kehendak
semesta, dan ini akan terulang kembali pada pilkada tahun ini,” ujarnya.
Maruli menegaskan jika  Eva Dwiana bersedia mendampinginya sebagai
balon wakil walikota, maka dia akan mengajak Eva  untuk bertemu
 Ketua Umum PDIP  Megawati Soekarnoputri dan Hendropriyono.
“Kami akan menghadap
kepada dua tokoh itu untuk meminta restu, dan yakin saja PDIP akan merekomendasikan
kami pada pencalonan walikota dan wakil walikota mendatang,” tandasnya.
Sebelumnya, saat diwawancarai
usai penyampaian misi visi di DPC Partai Demokrat Bandarlampung belum lama ini,
 Walikota Herman HN dengan tegas mengatakan bahwa istrinya Eva Dwiana
tidak akan maju pencalonan.
“Tidak mungkin itu, Bu
Eva tidak nyalon, saya yang nyalon, dia cukup mendampingi saya saja,” kata
Herman HN dihadapan awak media.
Saat disinggung apakah upaya
meminang Eva yang dilakukan Maruli sebagai upaya memecah soliditas dirinya dan
tim dia,
Herman HN dengan nada keras
membantah.
“Tidak ada itu pecah
belah, kalau mau dipecah ya pecah-pecah sajalah, kok harus dengerin omongan
orang dari luar, apa urusannya,” tandas dia. (Mas Alina).