Pilwakot Bandarlampung, Herman HN Dinilai Dompleng Dana APBD
Walikota Bandarlampung Herman HN Bandarlampung, Teraslampung,com — Menjelang Pemilihan Walikota (Pilwakot) Bandarlampung Desember mendatang, sejumlah pengamat menilai Walikota Bandarlampung Herman HN selaku incumbent lebih diuntu...
| Walikota Bandarlampung Herman HN |
Bandarlampung, Teraslampung,com — Menjelang Pemilihan Walikota (Pilwakot) Bandarlampung Desember mendatang, sejumlah pengamat menilai Walikota Bandarlampung Herman HN selaku incumbent lebih diuntungkan dalam melakukan sosialisasi pencalonan dan pencitraan. Sebab, dia bisa melakukannya dengan mendompleng program pembangunan Kota Tapis Berseri yang didanai dari APBD,
Menurut pengamat, Herman HN lebih leluasa dalam meningkatkan pencitraan diri yang positif untuk meraih simpati masyarakat dalam menghadapi Pemilihan walikota (Pilwako) mendatang.
“Hal ini dibuktikan dengan adanya sejumlah alat peraga yang terpasang dan memuat sejumlah program pembangunan yang menggratiskan pelayanan terhadap publik serta capaian Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) Keuangan Kota Bandarlampung tahun anggaran 2015 yang mendapat predikat Wajar Tanpa Pengecualian dari BKP-RI Perwakilan Lampung yang terkesan dipolitisir guna meningkatkan pencitraan yang positif bagi Herman HN yang notabene sebagai petahan dalam Pilwakot,” kata Ketua Forum Demokrasi Lampung (Fordela) Wendri Wahyudi , Minggu (10/5).
Menurut Wendri, spanduk,baliho ,dan banner hingga stiker yang terpampang di seluruh sudut Kota Bandarlampung dan mengatasnamakan Pemerintah Kota. Namun, katanya, hanya memajang foto Herman HN selaku Walikota tanpa didampingi gambar Wakil Walikota Thobroni Harun yang dipastikan akan menjadi kompetitor Mantan Kadispenda Lampung itu pada Pilwako Desember mendatang.
“Sejumlah program tersebut jika memang mengatasnamakan Pemkot Bandarlampung,hendaknya Herman dan seluruh Satker terkait bersikap adil. Sebab, pencitraan melalui alat peraga itu mengenyampingkan peran Wakil Walikota Thobroni Harun yang selama lima tahun mendampingi Herman HN, Kami tidak berpihak kemana-mana,pada intinya semua program itu merupakan hasil karya bersama,dan sangat kita sayangkan jika dalam pemasangan spanduk,baleho maupun stiker hanya terpampang fhoto Walikota saja,ini kan tidak fair, dan ini pembodohan kepada publik,”ungkap mahasiswa Pasca Sarjana Universitas Bandar Lampung (UBL) itu ,Minggu (10/5).
Wendri mengaku dirinya lebih fokus menyoroti Herman HN dalam melaksanakan sisa masa akhir jabatannya selaku Walikota karena cenderung lebih banyak terjun langsung kemasyarakat dibanding dengan tahun-tahun sebelumnya.
“Tidak dimungkiri calon incumbent atau petahana saat ini sangat diuntungkan dengan posisinya sebagai walikota. Sebab, intensitasnya terjun ke masyarakat lebih banyak dibanding dengan tahun-tahun sebelumnya, Ini otomatis meningkatkan citra incumbent sebagai pemimpin yang dekat dengan masyarakat. Opini publik, tentu akan terbentuk seiring dengan pemberitaan media massa terkait kegiatan walikota menjelang Pilwakot,” kata dia.
Pencitraan positif, kata Wendri, otomatis terbangun di sebagian besar masyarakat Kota Bandarlampung dengan adanya sosialisasi yang genar terhadap program pembangunan yang langsung menyentuh ke masyarakat.
“Ya contohnya saja berobat gratis,penerimaan siswa Bina Lingkungan (Biling), bantuan terhadap warga yang mengalami kematian. Belum lagi dengan sejumlah peristiwa insidentil dimana walikota langsung memberikan bantuan seperti korban banjir,kebakaran.Itu semua peluang Herman dalam meningkatkan kepercayaan terhadap publik,”ujarnya.
Persoalan kinerja pengelolaan keuangan daerah,kataWendr, telah tercipta di sebagian lapisan masyarakat bahwa pengelolaan tersebut nyaris sempurna tanpa cacat dengan adanya upaya Pemkot dalam memobilisasi media massa terkait dengan raihan WTP dari BPK-RI selama lima tahun berturut-turut.
“WTP salah satu ajang pencitraan diri Incumbent untuk membentuk opini di masyarakat terkait dengan keberhasilan mengelola keuangan daerah,meskipun kita sama-sama tahu jika WTP bukanlah salah satu tolok ukur keberhasilan,Nah raihan WTP inilah yang secara tidak langsung menutupi bobrok dan indikasi penyimpangan di sejumlah satker seperti Dinas PU dan persoalan perizinan,”tegasnya.
Senada dengannya,Ketua Masyarakat Transparansi Lampung (Matala) C.Sinatra Alizie. Menurut dia, calon incumbent masih sangat diuntungkan dan lebih populer dibandingkan calon lain yang baru memulai ikut proses Pilkada. Menurut dia, calon incumbent diuntungkan dengan cara melakukan kunjungan kerja melalui program kerja yang sudah diatur.
“Apalagi aturan tentang kampanye di dalam Perppu dinilai masih lemah. Pelanggaran kampanye masih terbatas pada hal yang bersifat kumulatif. Yakni menyebutkan visi, misi dan program peserta Pemilu di luar ketentuan kampanye,”tandasnya.
Ditambahkannya, Secara alamiah, posisi Herman HN saat ini sebenarnya lebih menguntungkan ketimbang lawan lainnya dalam persaingan pilkada.
“Ibarat seorang pelari lintas alam (cross country), Herman HN lebih berpengalaman mengenali lintasan yang akan menjadi tempat perlombaan. Karena sebelum gelaran Pilwakot ini di gelar,Herman HN sudah memiliki modal yakni popularitasnya yang sudah terbangun sejak menduduki jabatan sebagai walikota bandarlampung,”katanya.
Rizky







