Perpeloncoan Mahasiswa Baru FT Unila, Polda Lampung Mulai Turun Tangan

BANDARLAMPUNG, Teraslampung,com – Jumat malam (12/9) sejumlah orang tua mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Lampung yang menjadi korban perpeloncoan para seniornya berkumpul di sebuah tempat di Bandarlampung. Mereka bertekad untuk melanjutkan...

Perpeloncoan Mahasiswa Baru FT Unila, Polda Lampung Mulai Turun Tangan
Brigjen Heru Winarko. (foto: teraslampung.com)

BANDARLAMPUNG, Teraslampung,com – Jumat malam (12/9) sejumlah orang tua mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Lampung yang menjadi korban perpeloncoan para seniornya berkumpul di sebuah tempat di Bandarlampung. Mereka bertekad untuk melanjutkan kasus ini ke proses hukum agar perpeloncoan tidak berlanjut.

Salah satu orang tua mahasiswa FT Unila yang menjadi korban perpeloncoan mengaku kepada teraslampung.com, dirinya dan beberapa orang tua mahasiswa lainnya sudah bertemu dengan utusan Kapolda Lampung. Saat ini pihaknya sedang menyiapkan laporan kepada pihak kepolisian.

“Kekerasan di FT Unila mendapatkan perhatian Kapolda Lampung Brigjen Heru Winarko. Begitu mendengar ada informasi tersebut beliau kemudian mengirimkan utusan untuk menemui kami dan meminta keterangan,” kata orang tua mahasiswa yang jati dirinya minta dirahasiakan itu.

Sementara itu, pakar hukum dari Fakultas Hukum Unila. Armen Yasir, mengatakan hanya ada satu cara untuk menghentikan kekerasan di kampus, yakni dengan adanya sikap tegas dari otoritas kampus.

“Dekan harus berani tegas. Sikap tegas itu bisa diwujudkan dalam bentuk memproses hukum pelaku kekerasan. Apalagi, kekerasan itu sudah berlangsung sejak lama. Kalau dibiarkan, perpeloncoan akan terus terulang setiap tahun,” kata Armen.

Menurut Armen, tidak ada alasan bagi pihak kampus untuk takut dengan tekanan mahasiswa. “Saya mendukung kasus ini diselesaikan secara hukum,” Armen menambahkan.

Berdasarkan informasi yang dihimpun teraslampung.com, setidaknya ada lima dosen Unila yang anaknya menjadi korban perpeloncoan. Dua di antaranya adalah putra dosen Fakultas Hukum Unila Dr. Yuswanto dan Syamsu Samsir. S.H. M.H.


Akibat perpeloncoan tersebut, setidaknya dua mahasiswa baru Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Unila harus dirawat di rumah sakit, yakni AD dan FH. AD dirawat di  RS Urip Sumoharjo Bandrlampung, sedangkan  FH  dirawat di RS Bumi Waras Bandarlampung.