Pemkab Pringsewu Siap Berangkatkan Transmigran ke Sulawesi Tenggara
Kantor Bupati Pringsewu, Lampung. (dok) PRINGSEWU, Teraslampung.com–Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disosnakertrans) Kabupaten Pringsewu pada tahun 2014 ini kembali akan memberangkatkan lima kepala keluarga (KK) asal Kabupa...

Kantor Bupati Pringsewu, Lampung. (dok) |
PRINGSEWU, Teraslampung.com–Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disosnakertrans) Kabupaten Pringsewu pada tahun 2014 ini kembali akan memberangkatkan lima kepala keluarga (KK) asal Kabupaten Pringsewu untuk bertransmigrasi ke Provinsi Sulawesi Tenggara.
Menurut Kepala Disosnakertrans Pringsewu, Arif Nugroho, SE,MIP, program transmigrasi tersebut terwujud karena adanya kerjasama antara Pemkab Pringsewu dengan Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara.
”Kesepakatan (MoU) itu sudah kami lakukan pada pertengahan September 2014, saat kami melakukan kunjungan ke daerah tersebut bersama Bupati Pringsewu H. Sujadi,”jelas Arif Nugroho, di ruang kerjanya, Senin (22/9)
Kelima Kepala Keluarga itu, rencananya akan diberangkatkan pada Oktober 2014 mendatang. Sebelum berangkat, lima keluarga tersebut akan kembali diseleksi untuk memastikan apakah semua keluarga tersebut memang benar-benar layak untuk diberangkatkan.
Arif mengungkapkan, di Kabupaten Pringsewu yang mendaftar untuk ikut program transmigrasi ke Sulteng ada 30 KK lebih. Namun, kuota terbatas hanya untuk lima kepala keluarga.
”Maka hal ini harus benar-benar diseleksi dengan seteliti dan seperinci mungkin, baik latar belakang kependudukan, niat dan komitmennya,”jelasnya.
Arif memaparkan, nantinya para transmigrasi yang berangkat tersebut akan mendapatkan uang saku Rp 1,5j uta/KK dari Pemkab Pringsewu, juga akan mendapatkan pengawasan dan pembinaan selama lima tahun.
“Sedangkan i pemerintah pusat akan memberi bantuan logistisk selama dua tahun,”terangnya.
Para transmigrasi itu nantinya bakal menempati perumahan semi permanen berukuran 6 x 9 berdiri di atas lahan 2.500 meter persegi. Mereka juga akan diberi lahan pertanian seluas dua hektare.
”Lokasinya berada dekat perbukitan dan berjarak sekaitar 30 Km dari Kota Kendari, ibukota Kabupaten Sulteng,”kata Arif.
Dalam sejarah transmigrasi di Indonesia, Pringsewu merupakan daerah baru yang dihuni para transmigran asal Pulau Jawa pada zaman penjajahan Belanda.
Pendatang dari Jawa didatangkan pemerintah Hindia Belanda ke Pringsewu sekitar tahun 1905. Saat itu nama progam perpindahan penduduk tersebut adalah kolonisasi. Belanda mendatangkan penduduk dari Jawa ke Lampung untuk mendukung keperluan mereka, yaitu mengusahakan perkebunan. (Andoyo)