OJK Lampung Gelar Diskusi Teknologi Finansial
TERASLAMPUNG.COM–Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Lampung menggelar diskusi bersama dengan Perkumpulan Insinyur dan Sarjana Perternakan Indonesia (ISPI) dengan tema “Mengenal Financial Teknologi untuk Mendorong Kemajuan Usaha Masya...

TERASLAMPUNG.COM–Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Lampung menggelar diskusi bersama dengan Perkumpulan Insinyur dan Sarjana Perternakan Indonesia (ISPI) dengan tema “Mengenal Financial Teknologi untuk Mendorong Kemajuan Usaha Masyarakat Petani dan Peternak di Era Digital” secara hybrid di Aula Fakultas Pertanian Universitas Lamppung, Senin (3/10/2022).
Kegiatan yang dihelat sekaligus sebagai dimulainya Bulan Inklusi Keuangan Tahun 2022 ini diikuti kurang lebih 320 orang. Mereka terdiri dari akademisi, dinas peternakan kabupaten/kota, dan asosiasi-asosiasi petani/peternak yang ada di Provinsi Lampung.
Hadir dalam kegiatan ini antara lain anggota Komisi XI DPR RI Ahmad Junaidi Auli, Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Peternakan Ditjen Kementerian Pertanian, Tri Melasari, Kepala OJK Provinsi Lampung Bambang Hermanto, Ketua PPN Lampung Jenny Soelistiani, Co Founder & Direktur Lahan Sikam Ade Sumaryadi, dan Commercial Fund Manager Efishery Achmad Fauzi.
Pada acara tersebut juga dilakukan pembagian tabungan investasi emas oleh Pegadaian kepada para mahasiswa dan simbolis pemberian Pembiayaan Lahan Sikam sebesar Rp50 juta.
Kepala Kantor OJK Provinsi Lampung, Bambang Hermanto menjelaskan, selain dapat memberikan pembiayaan konsumtif, Fintech P2PL sudah dapat diakses oleh masyarakat untuk mengajukan pembiayaan/pinjaman produktif seperti Pinjaman Modal Kerja UMKM dan Pinjaman Sektor Pertanian/Peternakan.
“Fintech P2PL sesuai data per Juli 2022, secara year on year (YoY), terus mencatatkan pertumbuhan, dimana outstanding pembiayaan tumbuh sebesar 88,84% dibandingkan dengan Juli 2021 hingga mencapai Rp45,73 triliun,” katanya.
Menurutnya, fintech berizin di OJK yang ada di Provinsi Lampung, yaitu Lahan Sikam, untuk pembiayaan di sektor pertanian dan peternakan di Lampung, secara yoy meningkat masing-masing sebesar Rp3,13M (2.807,2%) dan Rp1,22M (110%) sesuai data per Juli 2022.
Ahmad Junaidi Auli menyampaikan, kehadiran fintech-fintech ini dapat lebih banyak membantu usaha-usaha di masyarakat.
“Layanan fintech yang selama ini sudah berjalan, mesti dipelajari juga kendala-kendala apa yang dialami sehingga ke depannya dapat disiapkan regulasi-regulasi yang memadai, sehingga peningkatan peran fintech dalam menopang usaha-usaha masyarakat dapat berjalan dengan baik,” kata dia.