Lagi, Warga Bandarlampung Hilang Diduga Gabung Gafatar

Zainal Asikin/Teraslampung.com Tedy P Gunawan, kakak kandung Garda Arian Gunawan, melaporkan adiknya yang sudah beberapa hari hilang, di Polresta Bandarlampung, Munggu (17/1). BANDARLAMPUNG – Garda Arian Gunawan (24), warga Jalan P....

Lagi, Warga Bandarlampung Hilang Diduga Gabung Gafatar

Zainal Asikin/Teraslampung.com

Tedy P Gunawan, kakak kandung Garda Arian Gunawan, melaporkan adiknya yang sudah beberapa hari hilang, di Polresta Bandarlampung, Munggu (17/1).

BANDARLAMPUNG – Garda Arian Gunawan (24), warga Jalan P. Bangka Blok F No. 35 RT 009, Kelurahan Sukabumi, Bandarlampung menghilang pergi meninggalkan rumah. Hingga saat ini,
Garda belum diketahui pasti keberadaannya, sejak Senin tanggal 11
Januari 2016 lalu.

Tedy P Gunawan, kakak  kandung Garda, mengatakan Garda Arian Gunawan  meninggalkan rumah sejak satu minggu yang lalu dengan membawa sepeda motor Honda Revo warna biru.

“Ia pergi sejak Senin siang, 11 Januari 2016 , sekitar pukul 11.00 WIB. Ia sempat menelon ibu saya bahwa dia pergi untuk  melamar pekerjaan di Sekolah Tinggi Muhammadiyah di daerah Way Jepara, Kabupaten Lampung timur. Sampai sekarang tidak kembali dan HP-nya tidak bisa dihubungi meski dalam kondisi aktif,” kata Tedy, saat melaporkan hilangnya adiknya kepada Polres Bandarlampung, Minggu (17/1).

Tedy mengaku belum bisa memastikan apakah adiknya bergabung dengan ormas Gafatar atau tidak.

“Saya tidak tahu persis, karena sejak saya berkeluarga saya tidak lagi tinggal di rumah orang tua saya. Yang pasri, pada saat pergi  tidak ada masalah atau menunjukkan tingkah yang aneh. Saya berharap, tidak terjadi hal yang buruk apalagi kalau sampai ikut ormas Gafatar itu,”katanya.

Sebelumnya, Adam Rizki (24), warga Rt 10 Lingkungan I, Kelurahan Jagabaya II, Way Halim,
Bandarlampung dilaporkan keluarganya telah hilang sejak  16 November 2015 lalu.

Menurut saudara sepupu Adam, Feri, sebelum meninggalkan rumah saudara sepupunya itu merupakan salah satu anggota dari Ormas Gafatar.

Kasat Reskrim Polresta Bandarlampung, Kompol Dery Agung Wijaya mengatakan, untuk menelusuri dan mencari keberadaan orang yang dilaporkan hilang diduga bergabung ke Ormas Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar). Pihaknya telah membentuk dua tim khusus yang terdiri dari satuan Intelejen dan
keamanan dan Satuan Reserse Kriminal.

Tedy menunjukkan surat bukti laporan kepolisian tentang adiknya yang hilang.

“Saat ini kami sedang menyelediki kebenaran informasinya, apakah benar warga Bandarlampung yang hilang karena bergabung dengan Ormas Gafatar atau ada yang lainnya,”kata Dery, Minggu (17/1/2016).

Dery mengutarakan, tim gabungan tersebut, bertugas untuk mencari kebenaran mengenai orang hilang. Tim intelejen, melakukan pengecekan dan pendataan serta mengintrogasi pihak keluarganya menyelidiki penyebab sebenarnya. Apakah hilangnya salah satu anggota keluarganya hilang karena bergabung ke Ormas Gafatar, atau ada unsur lainnya mungkin diculik atau ada sebab lainnya. Terkadang banyak laporan orang yang hilang masuk ke polisi, karena orang tersebut dengan sengaja
pergi meninggalkan rumah.

“Untuk penyebabnya hilangnya orang itu, kami selidiki dahulu. Kami akan minta keterangan dari anggota keluarganya orang yang hilang itu, Kalau memang terbukti benar hilangnya karena bergabung ke Ormas Gafatar, Tim dari Reserse yang akan turun melakukan pencarian,”ujarnya.

Dery mengaku pihaknya belum dapat memastikan orang hilang yang dilaporkan tersebut apakah memang bergabung kepada organisasi masyarakat (Ormas) Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar). Namun, berdasarkan penyelidikan, terdapat beberapa orang hilang yang bergabung ke organisasi tersebut.

“Ada informasi yang mengarah bergabungnya pada salah satu organisasi, namun kami belum bisa memastikan. Saat ini kami masih melakukan pemeriksaan terhadap beberapa saksi dan kerabat korban,”terangnya.

Menurutnya, untuk mengenai ormas Gafatar yang diduga sebagai organisasi terlarang dan tempat bergabung orang-orang yang hilang, pihaknya belum melakukan pemanggilan ataupun pemeriksaan. Sebab, hal tersebut, bukan wewenang dari kepolisian.

“Kami belum mengarah penyelidikan terhadap ormas Gafatar yang disinyalir terlarang, karena untuk menyatakan terlarang atau tidaknya bukan kapasitas kami. Sementara ini, kami masih mencari orang yang dilaporkan hilang saja,”jelasnya.

Selain membentuk tim khusus, untuk mencari tahu keberadaan warga Bandarlampung yang hilang apakah memang bergabung dengan Ormas Gafatar. Piihaknya sudah berkordinasi dengan Polda
Lampung, serta Polres Jajaran lainnya.

“Selain berkordinasi dengan Polda Lampung dan Polres jajaran lainnya, kami juga berkordinasi dengan Polda dan Polres/ta lainnya di luar Lampung,”katanya.