Lagi, Petambak Mandiri Bumi Dipasena Tambah Ekskavator Baru
Teraslampung.com — Siang ini (8/1/2015) satu unit ekskavator baru milik ribuan petambak melintas di jalan lintas Sumatra dari Bandarlampung menuju areal pertambakan Bumi Dipasena di pesisir Kabupaten Tulangbawang. Itu adalah eskavator kelima y...

Teraslampung.com — Siang ini (8/1/2015) satu unit ekskavator baru milik ribuan petambak melintas di jalan lintas Sumatra dari Bandarlampung menuju areal pertambakan Bumi Dipasena di pesisir Kabupaten Tulangbawang.
Itu adalah eskavator kelima yang dibeli para petambak secara gotong rotong. Seperti empat unit ekskavator sebelumnya yang dipasangi spanduk besar sehingga menarik perhatian para pengguna jalan di sepanjang lintas yang dilaluinya. Dalam spanduk tersebut dituliskan “Eskavator ini milik petambak Dipasena yang dibeli tunai dari swadaya masyarakat Rp1.000 /kg ha udang”.
Meski usaha budidaya udang sedang terpuruk,akibat turunnya harga dan tingginya biaya kebutuhan produksi masyarakat dikecamatan rawajitu timur tak surut dalam membebahi infrastrultur kampung halamannya.
Menurut Nafian Faiz, ketua P3UW (Perhimpunan Petambak Plasma Udang Windu) Lampung. pembelian eskavator P3UW 05 itu agar mempercepat proses pengerjaan revitalisasi mandiri di Bumi Dipasena sekaligus melengkapi kelima ponton baja yang baru saja mereka rampungkan.
“Selain harga udang yang murah serta biaya produksi makin tinggi, saat ini budidaya udang pun seperti di anak tirikan oleh pemerintah pusat. Namun, dengan persatuan kami yakin masih mampu untuk mewujudkan cita-cita membangun Dipasena,” tambah Nafian.
Akhir – akhir ini kebijakan pemerintah terhadap perikanan budidaya memang belum terlihat, Hal ini tak hanya menjadi keluhan petambak di Dipasena, tetapi juga seluruh pembudidaya di Indonesia.
Para pembudidaya udang berharap Kementrian Kelautan dan Perikanan di bawah pimpinan Susi Pudjiastuti dapat segera membantu keberlangsungan usaha mereka.
Baca Juga: Tanpa PT CP Prima, Petambak Dipasena Bisa Berproduksi