Kota Bandarlampung Alami Deflasi 0,44 Persen pada Maret 2020
TERASLAMPUNG.COM — Badan Pusat Statistik (BPS) Lampung merilis, pada Maret 2020 Kota Bandarlampung mengalami deflasi sebesar 0,44 persen. “Penurunan itu karena adanya penurunan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 105,71 pada Februari 2020 m...

TERASLAMPUNG.COM — Badan Pusat Statistik (BPS) Lampung merilis, pada Maret 2020 Kota Bandarlampung mengalami deflasi sebesar 0,44 persen.
“Penurunan itu karena adanya penurunan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 105,71 pada Februari 2020 menjadi 105,25 pada Maret 2020,” kata Kepala BPS Lampung, Faizal Anwar, Rabu (1/4/2020).
Dari sebelas kelompok pengeluaran di Kota Bandarlampung, kata Faizal, dua kelompok mengalami inflasi (peningkatan indeks), yaitu kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar lainnya sebesar 0,10 persen; dan kelompok kesehatan 0,09 persen.
Sebaliknya, enam kelompok pengeluaran mengalami deflasi (penurunan indeks), yaitu kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 1,07 persen; kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga 0,24 persen; kelompok transportasi 0,13 persen; kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan 2,18 persen; kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya 0,06 persen; dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya 0,09 persen.
Sementara, kelompok pakaian dan alas kaki; kelompok pendidikan; dan kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran tidak mengalami perubahan kenaikan maupun penurunan indeks.
“Komoditas yang dominan memberikan andil dalam pembentukan deflasi bulan Maret 2020 diantaranya, cabai merah sebesar 0,16 persen; telepon seluler 0,10 persen; cabai rawit 0,06 persen; beras 0,06 persen; ikan tongkol/ikan ambu-ambu 0,02 persen; minyak goreng 0,02 persen; cumi-cumi 0,02 persen; angkutan udara 0,02 persen; ikan kembung/gembung 0,02 persen; dan bawang putih 0,02 persen,” katanya.