Karnaval dan Pameran Kota Hijau Metro 2014 Berlangsung Meriah
Supri Yanto/Teraslampung.com Peserta karnaval melintasi jalan utama dalam Karnaval Kota Hijau Metro, Minggu, 21 September 2014. (Foto: Teraslampung/Supri Yanto) METRO—Nuansa hijau dan kemeriahan mewarnai Pameran dan Karnaval Kota Hijau Met...

Supri Yanto/Teraslampung.com
Peserta karnaval melintasi jalan utama dalam Karnaval Kota Hijau Metro, Minggu, 21 September 2014. (Foto: Teraslampung/Supri Yanto) |
METRO—Nuansa hijau dan kemeriahan mewarnai Pameran dan Karnaval Kota Hijau Metro 2014 yang diselenggarakan oleh Forum Komunitas Hijau Kota Metro dan Sekolah Sobat Bumi, Minggu, 21 September 2014. Kegiata tahunan itu diikuti oleh 11 Sekolah Sobat Bumi dan 15 sekolah Adiwiyata Kota Metro tingkat SD, SMP, dan SLTA. Komunitas Sepeda Ontel dari 15 provinsi juga turut andil dalam festival tahun ini.
Acara yang dibuka oleh Walikota Metro Lukman Hakim itu juga dihadiri perwakilan Dirjen Penataan Ruang Kementerian Pekerjaan Umun, Kasatker SNVT P2RKH Kementerian PU, KMW Regional Sumatera P2KH 2O14, Pertamina Foundation, Yayasan Kehati, Kadis Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Lampung, Kasatker Bidang Penataan Ruang Dinas Pengairan dan Pemukiman Provinsi Lampung, serta sejumlah pejabat lainnya.
Walikota mengunjungi stand pameran Sekolah Sobat Bumi. (Teraslampung/Supri Yanto) |
Dalam sambutannya, Walikota Metro mengatakan pentingnya pendidikan lingkungan sejak dini sehingga menghasilkan generasi yang peduli dan cinta terhadap lingkungan. “Untuk mewujudkan Kota Hijau perlu kerja sama seluruh warga kota. Hal itu bisa dimulai sejak dini. Para siswa dan generasi muda bisa menjadi pelopor untuk mewujudkan Kota Hijau,” kata Lukman.
Karnaval yang diikuti 1.200 siswa itu dimulai di Lapangan Hati Kudus dan berakhir di Taman Merdeka Kota Metro. Sedangkan karnaval sepeda ontel dimulai dari Lapangan Samber dan berakhir di Taman Merdeka Kota metro sekaligus lokasi pameran Sekolah Sobat Bumi.
Dalam kunjungan ke lokasi pameran Sekolah Sobat Bumi, Walikota Metro beserta tamu undangan terkesan dengan produk olahan daur ulang dan pangan olahan lokal yang dihasilkan masing-masing sekolah.