Jadi Terendah Kedua Penyumbang PAD, Ini Dalih Disparbud Lampura
Rahmat/Feaby|Teraslampung.com Kotabumi–Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Lampung Utara berdalih rendahnya Pendapatan Asli Daerah/PAD bukan mutlak kesalahan mereka melainkan disebabkan oleh faktor lainnya. Besaran target PAD mereka sendiri tahun 2...

Rahmat/Feaby|Teraslampung.com
Kotabumi–Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Lampung Utara berdalih rendahnya Pendapatan Asli Daerah/PAD bukan mutlak kesalahan mereka melainkan disebabkan oleh faktor lainnya. Besaran target PAD mereka sendiri tahun 2023 hanya Rp5 juta.
“Banyak faktor yang menyebabkan rendahnya capaian PAD di kantor ini,” kata Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Lampung Utara, Iwan Sagitariza, Rabu (29/11/2023).
Faktor yang dimaksudnya di antaranya adalah usia Dinas Pariwisata dan Kebudayaan yang belum genap satu tahun. Kemudian, jumlah tempat wisata yang hanya satu unit, dan terlalu tingginya target PAD yang ditetapkan.
“Tempat wisata kita itu hanya satu, yakni bendungan Way Tebabeng,” terangnya.
Kondisi bendungan Way Tebabeng yang terbuka sehingga menyulitkan penarikan retribusi. Pengunjung bebas ke luar – masuk ke dalam tempat wisata tanpa melalui pintu masuk. Jumlah pengunjung pun bisa dihitung dengan jari karena minim fasilitas pendukung.
“Target PAD Rp5 juta itu juga kami anggap terlalu besar,” kata dia.
Sebelumnya, hingga medio November 2023, Pendapatan Asli Daerah/PAD Lampung Utara ternyata masih rendah. Dari total target Rp120,6 miliar, PAD yang diperoleh baru Rp78,7 miliar.
Rendahnya capaian PAD itu dikarenakan masih banyak perangkat daerah yang tidak maksimal dalam mengumpulkan PAD. Dinas SDABMBK menempati urusan pertama dalam urusan penghasil PAD yang terkecil. Dari target Rp105 juta, perolehan PAD mereka baru Rp1,2 juta atau 1,1 persen. Untuk urutan kedua ditempati oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan dengan perolehan PAD hanya Rp200 ribu atau 4 persen. Adapun target PAD-nya hanya sebesar Rp5 juta.