Gubernur : Pembangunan Infrastruktur Jalan dan Jembatan “On The Progress”
Gubernur Lampung M.Ridho Ficardo saat diwawancarai media usai acara Refleksi Satu tahun Kepemimpinan Ridho–Bachtiar, Rabu (3/6) di Ruang Abung, Balai Keratun . BANDARLAMPUNG, Teraslampung.com—Gubernur M.Ridho Ficardo menyatakan...

Gubernur Lampung M.Ridho Ficardo saat diwawancarai media usai acara Refleksi Satu tahun Kepemimpinan Ridho–Bachtiar, Rabu (3/6) di Ruang Abung, Balai Keratun . |
BANDARLAMPUNG, Teraslampung.com—Gubernur M.Ridho Ficardo menyatakan prioritas pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan di Provinsi Lampung masih “on the progres” dan menitikberatkan anggaran untuk perbaikan jalan provinsi dengan titik utama ada perbaikan infrastruktur jalan.
“Yang paling utama dan diharapkan adalah perbaikan infrastruktur jalan dan jembatan. Kita belum berhasil masih “On the progres”. Kita menitikberatkan anggaran untuk perbaikan jalan provinsi dengan titik utama adalah perbaikan infrastruktur jalan,” kata Gubernur M.Ridho saat acara Refleksi Satu Tahun Kepemimpinan Gubernur M.Ridho Ficardo dan Wakil Gubernur Bachtiar Basri di ruang Abung, Balai Keratun, Rabu (3/6).
Menurut Gubernur prioritas pembangunan dalam lima tahun kedepan adalah pembangunan infrastruktur, peningkatan pelayanan pubik khususnya pendidikan dan kesehatan, pembangunan pertanian, penyedian energi, dan pengembangan pariwisata.
Meski demikian diakuinya , pada kondisi awal bertugas, terjadi defisit APBD provinsi sebesar Rp600 Milyar untuk menyelesaikan hutang bagi hasil kepada kabupaten /kota sehingga sangat membebani keuangan daerah apalagi dengan kondisi jalan , jembatan, pengairan dan energi rusak parah.
Gubernur menjelaskan setelah pemerintah pusat di bawah kepemimpinan Jokowi– JK telah terjadi perubahan di kementerian Kemenpupera dan ini menjadi hambatan tersendiri dengan tertundanya dan terkendalanya tender-tender sehingga banyak jalan-jalan di provinsi Lampung agak lambat diperbaiki. Bahkan terdapat 10 ruas jalan provinsi yang rusak akibat dari pengalihan arus lalu lintas yang ada.
“Telah terjadi reorganisasi dikementerian PU dan Perumahan Rakyat dan Alhamdulilah baru selesai. Untuk infrastruktur dibutuhkan anggaran sebesar Ro 4 Triliyun dimana baru dianggarkan Rp1 triliyun.Jika sudah tertangani dengan baik maka pembangunan infrastruktur jalan akan segera on go progres. Kita juga mencari soft loan, untuk memenuhi PAD kita,” jelasnya.
Sementara itu, koordinasi antara pemerintah pusat dengan provinsi dapat terjalin dengan baik. Hampir tidak ada penolakan artinya ada dukungan penuh dari pemerintah pusat.
Dalam waktu dekat Presiden Joko Widodo akan ke Lampung , akan melakukan groundbreking ke Bakauheni terkait pembangunan dermaga . Rencananya akan dibangun 10 dermaga, lima di Bakauheni dan lima di Merak.
Terkait pembangunan Bandara Raden Inten II. Sedang dikoordinasikan dengan pemerintah pusat karena bandara ini milik pemerintah pusat. Ada beberapa alternatif jalan yang sudah ditempuh.
Selain itu, diresmikan kapal roro jurusan Panjang–Tanjung Perak, Surabaya dalam rangka mendukung program tol laut.
Sementara itu disektor perekonomian, masyarakat dunia usaha semakin positif . Terbukti dengan meningkatnya realisasi investasi di provinsi Lampung sehingga roda perekonomian semakin baik. Konsumsi domistik juga tinggi dan kita harus jaga stabilitas politik dan keamanan agar masyarakat dapar makmur dan sejahtera.
“Total realisasi investasi tahun 2014 mencapai Rp 518.9 Milyar dan Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar Rp 176,79 milyar dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) Rp342,2 Milyar. Sedangkan total investasi triwulan I tahun 2015 mencapai Rp270,2 Milyar yang berasal dari PMA dan PMDN sebesar Rp132,9 Milyar dan Rp137,3 Milyar.”
Disamping itu juga adanya MoU antara Pemerintah Provinsi Lampung dengan investor Tiongkok , China Shenhua Energy Ltd untuk kerjasama pembangunan pembangkit listrik tenaga uap mulut tambang di Kabupaten Mesuji sebesar 2 x 350 MW.
Gubernur juga mengungkapkan untuk mengurangi defisit energi telah dilakukan percepatan pembangunan PLTG Sribawono 100 MW dan PLTG Sutami 100 MW (konstruksi dimulai pada tahun 2014 dan operasional pada tahun 2015). Selain itu PLTG Labuhan Maringgai 200 MW (konstruksi pada 2015 dan operasional pada tahun 2016). Pembangunan pembangkit listrik mulut tambang Mesuji 6 x 350 MW. Percepatan pembangunan pembangkit listrik tenaga panas bumi di Rajabasa, Ulubelu dan Suoh.
Kawasan indusri stategis yang aka dibangun sepanjang jalan tol melewati Kawasan Industri Maritim /KIM Tanggamus. Kawasan Indistri baru di Lampung Selatan, Kawasan Industri terpadu dengan pembangkit listrik dan pelabuhan di Mesuji.
Potensi pariwisata Lampung ada di Teluk lampung, Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS) , Taman Nasional Way Kambas, dengan pengembangan pariwisata yang diarahkan pada pengembangan ekowisata berbasis alam dengan prioritas pengembangan wilayah pesisir dan kawasan hutan (zona pemanfaatan).
Di bidang pendidikan adalah program peningkatan insentif guru honor se Provinsi Lampung, berbagai beasiswa , penyelesaian ITERA meski itu milik pemerintah pusat. Bahkan kawasan olah raga terpadu rencananya akan ada dikawasan ITERA. Menpora mensyaratkan mendukung pembangunan tersebut dan telah tersedia lahan seluas 50 Hektar. Mas Alina Arifin