Feri Edarkan Ganja dan Sabu di Kalangan Sopir Angkot

Zainal Asikin/Teraslampung.com

BANDARLAMPUNG – Fernandes alias Feri (34) tersangka pengedar ganja dan sabu mengakui, bahwa dirinya  menjadi pengedar narkoba jenis ganja dan sabu baru sekitar satu bulan. Menurutnya, mayoritas pembeli ganja dan sabu-sabu miliknya, adalah teman seprofesi sebagai sopir angkot.

“Kalau yang beli ganja dan sabu, hanya teman-teman sopir angkot. Selain dijual, saya juga menggunakannya karena sudah kecanduan sejak lama,”kata Feri dihadapan petugas dan awak media, Selasa (12/1/2016).

Dikatakannyan, ia mendapatkan ganja dan sabu-sabu, dari temannya sesama sopir yang menjadi bandar berinisial DE di daerah Umbul Asem, Telukbetung. Ganja itu dibelinya seharga Rp 200 ribu, lalu ia pecah menjadi beberapa paket kecil untuk dijual lagi. Sementara untuk satu paket kecil sabu, dibelinya seharga Rp 100 ribu.

“Satu paket kecil ganja saya jual seharga Rp 10 ribu, sehari biasanya enam paket yang terjual. Keuntungan yang saya dapat sebesar Rp 200 ribu, selain untung jual juga untung pakai,”ungkap pria yang kesehariannya sebagai sopir angkot ini.

Aparat Polsekta Telukbetung Barat, meringkus sopir angkutan kota (angkot) pengedar ganja dan sabu, Fernandes alias Feri (34). Polisi menangkap tersangka dirumahnya di Jalan Timur II Gang Melati LK. II, Kp. Sinar Baru, Kelurahan Kuripan, Kecamatan Telukbetung Barat, pada Sabtu (9/1/2016) lalu sekitar pukul 23.00 WIB.

Dari tangan tersangka, polisi menyita barang bukti  tiga linting ganja siap isap, 41 paket kecil ganja siap edar, satu bungkus plastik bening berisi sabu-sabu, satu bundel plastik bening, tujuh buah korek api gas, satu buah alat isap (bong), satu buah guci kecil warna hitam dan satu buah di kotak handphone blackberry.