“Ditampar” Kasus Gizi Buruk, Gubernur Janji akan Segera Lakukan Perbaikan
BANDARLAMPUNG, Teraslampung.com — Gubernur Lampung M.Ridho Ficardo berjanji akan melakukan koordinas dengan dinas terkait termasuk Dinas Kesehatan untuk memperbaiki gizi masyarakat di Provinsi Lampung. Menurut Ridho, gizi masyaraka...
Teraslampung.com — Gubernur Lampung M.Ridho Ficardo berjanji akan melakukan
koordinas dengan dinas terkait termasuk Dinas Kesehatan untuk memperbaiki gizi masyarakat di
Provinsi Lampung. Menurut Ridho, gizi masyarakat terkait masa depan anak- anak
kita dan untuk kemajuan SDM.
sebagai provinsis yang paling banyak memiliki kasus gizi buruk selain Papua dan
Nusa Tenggara Timur (NTT).
dengan dinas terkait dan termasuk dinas kesehatan serra mencari faktor utamanya apa , serta apa solusi
kedepannya ini,” kata gubernur termuda di Indonesia itu.
perekonomiannya secara nasional baik.
“Namun sepertinya ada rangkaian
yang terputus (missing link). Kenapa tidak
linier? Ya, karena mungkin saja tidak diikuti dengan pemerataan dibidang
ekonomi. Kita butuh pemerataan infrastruktur merata maka pertumbuhan ekonomi
akan merata juga dan dipastikan kesejateraan akan baik,” jelasnya.
digelar Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Kementerian
Kesehatan 2014 menyebutkan tiga provinsi
yang mengalami kekurangan kalori dan protein terbanyak adalah Nusa Tenggara
Timur (NTT), Papua dan Lampung.
Senin lalu (29/12) itu tentu sangat mengejutkan Gubernur Lampunh Ridho Ficardo.
provinsi yang paling sedikit mengalami kekurangan kalori dan protein adalah DKI
Jakarta, Kepulauan Riau dan Bangka Belitung.
kekurangan kalori dinyatakan dengan menggunakan batasan apabila asupan kalori
kurang dari 70 persen Angka Kecukupan Energi (AKE) sedangkan kekurangan protein
adalah jika asupannya kurang dari 80 persen Angka Kecukupan Protein (AKP).
dilakukan Balitbangkes terhadap 46.238 rumah tangga di 497 kabupaten/kota di 33
provinsi di seluruh Indonesia.
di lapangan mewawancarai 161.291 individu untuk mengumpulkan informasi tentang
kondisi kecukupan gizi masyarakat Indonesia dan potensi keterpaparan masyarakat
terhadap cemaran berbahaya pada makanan yang dikonsumsinya. Secara nasional, proporsi
kurang kalori dan protein adalah sebesar 29,4 persen.
dengan konsumsi serealia tertinggi adalah beras disusul mi, olahan terigu,
terigu, olahan beras serta jagung dan olahannya.
Moeloek mengatakan akan menggunakan hasil penelitian tersebut untuk mengambil
kebijakan yang dibutuhkan di bidang kesehatan masyarakat.
sosialisasikan (hasil penelitian). Misal Studi Diet Total, kita akan berikan
pengertian ke pemerintah bagaimana memberikan pengertian masyarakat bahwa kesehatan
itu yang utama,” kata Menkes.



